2022
Adi Supriono, 47 tahun, merupakan pemilik homestay Elfany di jalan Kastubi desa Bumiaji Kota Wisata Batu. Homestay ini menawarkan hal yang berbeda. Wisatawan yang menginap di homestay tersebut juga bisa belajar tentang pertanian bunga mawar dan krisan. Akhirnya, homestay ini menjadi salah satu homestay yang di tunjuk untuk mengikuti lomba Apresiasi Usaha Masyarakat Bidang Wisata yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Tim dari Kementerian Pariwisata hadir pada hari Selasa kemarin, tanggal 22 Agustus 2017.
Komunitas Batu Local Guides berkesempatan mengikuti rangkaian acara tersebut bersama Batu Guide Community, Amazing BumiAji, Bumdes Bumiaji, Forum Pokdarwis Kota Batu, CUBEpictures, PopoNopo artproject, Hatict Wear, Kampus Desa, ROB Ojek, BEH Tshirt dan dan para muda kreatif yang tergabung dalam Batu CreativeHub. Dalam acara ini, dilakukan kunjungan ke dua homestay, yaitu homestay Elfany milik Adi Supriono dan Omah Kuno milik Mistahul Munir. Perlu diketahui bahwa homestay masuk dalam urutan kedua dari 10 prioritas Kementerian Pariwisata. Pertama e-tourism, kedua homestay, airlines, branding, top-10 originasi, top destinasi utama (destinasi branding), pengembangan 10 destinasi pariwisata prioritas, sertifikasi kompetensi SDM dan gerakan sadar wisata, peningkatan investasi pariwisata dan pengelolaan crisis centre.
Dari kedua homestay tersebut, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke kebun bibit tanaman organik herbal milik Imam Ghozali. Salah satu tanaman organik tersebut adalah Kale. Kale menjadi sayuran sehat yang prospektif dibudidayakan di Kota Batu. Sayuran kaya vitamin, mineral dan antioksidan tersebut menjadi incaran para pelaku hidup sehat. "Bukan untuk obat, tapi untuk gaya hidup sehat," kata Imam Ghozali, petani pelopor dari Bumiaji. Kunjungan berikutnya yang tidak kalah menarik adalah Omah Budaya Slamet (OBS). Omah Budaya Slamet (OBS) yang terletak di desa Bumiaji, Kota Batu tak hanya berfungsi sebagai galeri dan rumah tinggal pemilik rumah. Lebih lanjut, keberadaan OBS dan relasi sosial yang hendak dibangun di sekelilingnya sekaligus menjadi perwujudan kritik atas kondisi masyarakat kekinian. Foto dan spot seni di dalamnya tidak luput dari incaran kamera para peserta. Kemudian kunjungan diakhiri dengan sharing sambil menikmati Mie Organik Serdadu. Berikut foto dokumentasi yang berhasil diambil oleh Batu Local Guides.
