AIR terjun berada bawah sisi utara jembatan Situ Duit yang menghubungkan jalan Pajajaran, KS. Tubun menuju jalan Jendral A. Yani dan sebaliknya, beberapa minggu terakhir membuat decak kagum teman-teman di Bogor Ciliwung Community. Air Terjun ini terjadi karena perbedaan ketinggian. Air Terjun setinggi sekitar 7 meter ini membentuk uap air yang terkadang terbawa angin dan tidak jarang menempel dingin di wajah siapa saja yang jalan kaki di atas jembatan. Rasanya nyess. Sangat dingin, apalagi ketika cuaca sedang panas. Beberapa bulan yang lalu Bogor Ciliwung Community Mengevakuasi Sampah Jembatan
Sabtu 2 Maret 2019, Bogor Ciliwung Community bersama Camat Tanah Sareal, Lurah Kedung Badak, Karang Taruna, Pemuda, dan warga RW XII Kelurahan Kedung Badak, Anggota Tim Patroli Sungai dari unsur Batalyon Infanteri Garuda 315, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Palang Merah Indonesia, Pramuka, Polisi Masyarakat Bogor Raya, Mahasiswa Institute Pertanian Bogor (IPB) dari berbagai disiplin ilmu bersama-sama membersihkan area daratan sisi barat sungai Ciliwung. Landskap lokasi berupa daratan batuan cadas ditumbuhi rumput Alang-Alang dengan pemandangan arah selatan berupa Air Terjun Satu Duit. Dalam area yang dibersihkan ada beberapa lubang berisi air mirip danau tapi kecil. Sementara pada bagian barat, ada mata air yang mengalir, masuk ke dalam aliran sungai Ciliwung.
Aksi ini dimulai sekitar pukul 09.00 hingga 11.00. Cuaca mendung. Hujan rintik-rintik sempat turun membuat kami semakin terasa segar. Semua orang sibuk. Ada yang memotong kayu yang terdampar ketika terbawa arus sungai. Ada memotong rumput dengan mesin. Sementara, sebagian besar lagi memunguti sampah plastik bekas kemasan dan plastik sekali pakai.
Lokasi daratan ini, dari permukaan sungai sekitar 2.5-3.0 meter. Sebagian berupa batuan cadas dengan permukaannya berupa tanah sedimentasi sungai. Secara umum, arus sungai sekitar lokasi cukup deras dan dalam. Dari jarak sekitar 150 meter, air terjun menjadi latar belakang menarik untuk foto sendiri (selfie) atau foto grup. Hampir semua yang datang ke lokasi ini bersyukur bisa menikmati sungai dengan air terjun. Mereka datang untuk membuat lokasi ini menjadi nyaman untuk dinikmati siapapun ketika cuaca sedang bersahabat.
Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan dalam karung dipindahkan dengan cara estafet. Relawan berjajar sepanjang sekitar 100 meter dari titik kumpul sampah hingga mobil yang akan membawa sampah ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Galuga, Bogor.
Selesai membersihkan lokasi, Lurah, Karang Taruna, Mahasiswa IPB dan Bogor Ciliwung Community berdiskusi ringan di bawah pohon. Diskusi ini mengenai bagiamana warga setempat, terutama anak muda mengambil peran dominan untuk menciptakan suasana lingkungan menjadi lebih nyaman dinikmati dan berkelanjutan. Mahasiswa IPB dari berbagai disiplin ilmu yang hadir akan hadir di sela waktu kesibukan kuliah. Mereka akan diskusi untuk merencanakan sebuah kegaiatan kolaborasi bersama pemerintah lokal, Karang Taruna, Pemuda dan masyarakat. Ide-ide segar dari kaum muda bermunculan. Tak terasa, tiga jam lebih mereka menghabiskan waktu diskusi sambil menikmati Kopi dan makanan kecil di tepi sungai. Mereka bersepakat, wilayah ini harus maju dari berbagai aspek.
Menjelang berakhirnya waktu membersihkan sungai, Annsi Mikola, Founder Water Recycle - Finlandia bersama Gulontam Situmorang datang setelah sebelumnya mengajak berdiskusi. Mereka datang dengan maksud akan mendatangkan tekhnologi penangkap sampah yang akan dipasang. Tiga titik sungai di Kedungbadak sudah disurvey, didasari akses dan peluangnya, titik di seputar Jembatan Ciliwung Cibuluh
Posisinya ada di sungai sisi selatan jembatan ini. Sebelum dipasang, akan ada diskusi perencanaan termasuk di dalamnya pembentukan lembaga, peran dan penguatan kapasitas bersama berbagai pihak.
Semoga ini menjadi kabar baik bagi Indonesia dan masyarakat global @ermest @DavidTito @br14n @AngieYC @NunungAfuah @PaDeSSo @AgoesSantosa @Julien44