iorikun301's post
cancel
Showing results for 
Search instead for 
Did you mean: 
Level 9

[RECAP] Online Meet Up: #LGCTM Malang

Screenshot_2020-01-26-14-14-00-01.jpeg

Halo, Sodara-sodara. Jumpa lagi bersama saya Local Guides kurang terkenal dari Jawa Timur, @iorikun301 , di Recap Meet Up komunitas Malang Local Guides.


Jadi pada Sabtu, 25 Januari 2020, pukul 00:48-23:48 WIB yang baru lalu MALANG LOCAL GUIDES baru saja mengadakan Meet Up yang bertajuk ONLINE MEET UP: LOCAL GUIDES CLEAN THE MAP (LGCTM) MALANG yang diadakan secara daring (online —Red.) di forum Local Guides Connect ini.


Bertindak sebagai Tuan Rumah (Host —Red.) pada Meet Up kali ini adalah Sdr. @iorikun301 . Meet Up yang berlangsung selama 23 jam ini "dihadiri" oleh setidaknya 3 orang Local Guides yang saling berinteraksi di dunia maya, dengan angka RSVP tercatat sebanyak 34 orang Local Guides.


Online Meet Up: LGCTM Malang (selanjutnya akan ditulis #LGCTM Malang) ini merupakan Meet Up yang memiliki agenda kegiatan Map Editing dengan fokus pada upaya untuk "membersihkan" (clean up —Red.) aplikasi peta digital Google Maps dari konten/POI yang tidak semustinya tercantum di peta, dengan sasaran spesifik tempat-tempat (POI) yang terindikasi berganda (duplicate place —Red.) di area kota Malang dan sekitarnya.


Penafian: project #LGCTM Malang ini terinspirasi oleh gerakan global Local Guides Clean The Map (LGCTM) yang diinisiasi oleh @JanVanHaver .


Menurut @JanVanHaver , project #LGCTM adalah dimaksudkan untuk membersihkan Google Maps dari beragam informasi yang tidak semustinya lagi ada di peta ini, dengan fokus pembersihan pada informasi-informasi usang (misalnya bisnis/POI yang sudah lama tutup/bangkrut namun belum dihapus dari Google Maps oleh si empunya tempat), lokasi-lokasi yang terindikasi berganda/duplikat, serta spam.


Adapun cara yang dilakukan #LGCTM untuk mencari dan menemukan lokasi-lokasi yang diindikasikan selayaknya dihapus dari Google Maps adalah di antaranya zooming, menyisir peta sedikit demi sedikit selayak seorang detektif, juga memanfaatkan pengetahuan kolega mengenai lokasi-lokasi yang terindikasi usang, duplikat, maupun spam, dan lain sebagainya. Untuk artikel asli dan tips lengkap mengenai #LGCTM silakan merujuk pada artikel yang ditulis oleh @JanVanHaver .


Untuk #LGCTM Malang kali ini kami mengkhususkan diri untuk hanya mencari dan coba menghapus lokasi-lokasi/POI yang terindikasi berganda/duplikat di area kota Malang dan sekitarnya dengan menggunakan metode yang kami adaptasi dari metode yang disarankan oleh @JanVanHaver tersebut di atas yakni 1) TANYA INFORMAN (memanfaatkan pengetahuan kolega tentang di mana lokasi POI yang terindikasi duplikat yang ia ketahui);


2) SISIR PETA (zooming-in dan menyisir Google Maps sejengkal demi sejengkal hingga menemukan POI yang terindikasi duplikat); serta 3) KATA KUNCI (dari hasil Sisir Peta dengan di antaranya menggunakan fitur Explore, bisa diketahui nama-nama umum lokasi/POI terindikasi duplikat karena nama-nama umum tersebut muncul secara berulang karena populasinya yang memang tinggi semisal "pom bensin" atau "masjid", yang kemudian nama-nama umum tersebut diketikkan di kolom pencarian Google Maps).


Online Meet Up #LGCTM Malang dimulai pada Sabtu di waktu Subuh, yang artinya beberapa jam terlambat dari jadwal semula yakni pukul 00:48 WIB dini hari. Namun hal ini bukan menjadi satu masalah karena ini adalah Online Meet Up selama seharian penuh di forum Local Guides Connect yang interaksinya dilakukan secara tertulis dan bukannya interaktif dengan menggunakan video conference. Sehingga para peserta (maupun Tuan Rumah) bisa mengikuti Meet Up sembari tetap di waktu yang bersamaan menyempatkan untuk tetap melakukan kegiatan pribadi keseharian mereka.


Ada alasan mengapa Tuan Rumah Meet Up kali ini, sdr. @iorikun301 , memilih format Online Meet Up semi-interaktif seperti ini dan bukannya melalui video conference selazimnya Meet Up-Meet Up Online yang beberapa kali dilakukan oleh banyak Local Guides, atau bahkan Meet Up di dunia nyata yang memungkinkan para Local Guides saling bertemu secara langsung, berdiskusi, serta menikmati hidangan penuh selera bersama-sama: 1) susahnya mencari waktu yang pas untuk Meet Up secara normal; 2) cuaca kota Malang sedang sulit diprediksi sehingga mager; 3) tanggal tua belum gajian; serta 4) gawai yang digunakan @iorikun301 tidak mendukung dilakukannya video conference. Apa jadinya Meet Up tanpa Tuan Rumah? Kalau tanpa peserta, sih, sudah pernah.


@iorikun301 memulai Meet Up dengan membagikan sekelumit informasi mengenai apa gerakan #LGCTM ini serta bagaimana #LGCTM Malang mengadopsinya. Kemudian @iorikun301 juga membagikan hasil riset awalnya mengenai tempat-tempat mana saja di seputaran kota Malang dan sekitarnya yang terindikasi merupakan duplikat serta apa kata kunci yang cocok untuk mencarinya.


Berdasarkan temuan awal dengan metode Sisir Peta, didapati kata kunci "pom bensin" dan "masjid" merupakan dua kata kunci yang cocok untuk mulai melakukan penyisiran lokasi/POI berganda di Google Maps. Didapati di kota Malang dan sekitarnya, populasi lokasi/POI pom bensin dan masjid memang sangat banyak, sehingga kemungkinan terjadinya duplikasi (apapun alasan/penyebabnya) tentu lebih tinggi. Di daerah lain bisa jadi kata kunci (dasar) yang lain yang lebih efektif untuk digunakan. Sudah pernah mencoba memasukkan kata kunci nama minimarket yang lokasi cabang/waralabanya ada di mana-mana itu? Coba, deh!?


Menjadi catatan saya selama melakukan Sisir Peta, memasukkan kata kunci "pom bensin" maupun "masjid" tanpa nama lokasi/POI yang spesifik ternyata cukup efektif untuk menunjukkan titik-titik lokasinya di Google Maps ketimbang memasukkan kata kunci nama lokasi/POI-nya yang lebih spesifik. Setelah muncul titik-titik pin lokasinya, baru kita melakukan zooming-in ke pin/titik-titik lokasi yang mencurigakan.


Seperti apa penampakan pin/titik lokasi yang mencurigakan itu? Yaitu dua pin atau lebih yang saling berhimpitan di satu lokasi yang sama. Ini merupakan indikasi awal bahwa di lokasi tersebut berpotensi terdapat POI berganda. Selanjutnya lakukan zooming-in hingga jelas nama tempat/POI-nya.


Ketika didapati nama tempat/POI yang sama (atau setidaknya mirip, misal "Warung X" dan "Cafe X") di satu titik lokasi yang sama (hidupkan fitur gambar satelit di Google Maps kamu), periksa tempat/POI tersebut di Google Street View untuk memastikan identitas/namanya yang benar. Lalu pilih 1 tempat/POI yang paling baik kualitas informasinya (sudah diklaim as business di Google My Business, informasinya paling lengkap, ulasan dan ratingnya paling banyak) di lokasi tersebut dan tutup sisanya (map edit/remove places).


Tentang POI dengan nama yang mirip di satu lokasi yang sama dengan layanan serupa (misal "Warung X" dan "Cafe X"), @JanVanHaver pernah menjumpainya. Hanya saja karena ia merasa kurang yakin dan adanya hambatan perbedaan bahasa, maka ia meminta @iorikun301 untuk mempelajari lebih jauh untuk memastikan apakah POI yang ia temukan tersebut termasuk duplikat atau bukan.


Setelah @iorikun301 memeriksa informasi, nama, serta foto-fotonya di Google Street View, dan belum 100 persen meyakini bahwa POI tersebut duplikat (karena faktor foto di Google Street View yang belum terupdate) maka diputuskan untuk membiarkan POI tersebut tetap seperti semula. Karena menurut @JanVanHaver : when in doubt, do nothing.


Setelah seharian penuh melakukan #LGCTM di kota Malang dan sekitarnya, @iorikun301 mencatat bahwa di wilayah ini terdapat banyak sekali tenpat berganda/duplikat. @iorikun301 telah mengedit sekurangnya 50 POI. Padahal hal ini dilakukan hanya dengan mengandalkan metode Sisir Peta dan kata kunci pencarian yang terbatas, serta melakukan verifikasi fakta dengan bantuan foto-foto dari Google Street View.


Dari sekian banyak POI yang telah diedit, sebanyak separuh di antaranya berstatus "pending" dan separuh sisanya ditolak ("not applied") dengan nihil editan yang disetujui.


Setelah berjam-jam nyaris bermonolog di Online Meet Up: Local Guides Clean The Map (LGCTM) Malang, namun untungnya ada juga Local Guides yang bergabung dan turut menyumbangkan pemikiran maupun inisiatif mulai "membersihkan" peta di lingkungan terdekat di kota tempat tinggalnya, akhirnya Online Meet Up inipun diakhiri selewat tengah malam. Ada beberapa temuan dan catatan dari apa yang telah dilakukan seharian ini:


1) Di lingkup kota Malang dan sekitarnya yang tidak terlampau besar ini terdapat cukup banyak tempat/POI berganda/duplikat yang musti dihapus demi menjaga kualitas Google Maps;


2) Pencarian dan penemuan POI berganda dengan menggunakan metode Sisir Peta seperti sudah disebutkan di atas ternyata bisa cukup efektif asalkan dilakukan dengan cermat dan telaten;


3) Metode Tanya Informan ternyata tidak terlalu efektif untuk mencari dan menemukan POI berganda karena tentu pengetahuan kolega tentang tempat-tempat yang terindikasi duplikat hanya terbatas pada apa yang telah ia ketahui;


4) Ketika hendak mengedit (remove), pastikan untuk hanya menghapus POI yang memiliki kualitas informasi relatif rendah (kelengkapan informasi dasar, jumlah ulasan dan rating, kesesuaian dengan gambar Google Street View terkini, status klaim Google My Business);


5) Gambar terkini dari Google Street View dan pertimbangan dari local expert (yaitu Local Guides dari wilayah tersebut) bisa sangat bermanfaat namun tidak berarti bisa digunakan secara serampangan;


6) Spesifik untuk membersihkan duplicate places, metode Sisir Peta dengan memanfaatkan fitur Explore pada Google Maps untuk memunculkan lokasi-lokasi dari kategori populer dan gambar dari Google Street View, menurut saya pribadi, sudah cukup memadai. Sedang untuk menghapus tempat/POI yang outdated maupun spam, verifikasi faktual di lapangan tentu amat disarankan, minimal dengan menggunakan metode Tanya Informan;


7) Kendati tidak terlalu ramai pesertanya, namun Online Meet Up bisa tetap dilakukan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. Tapi tentu saja akan jauh lebih baik ketika Meet Up dilakukan secara langsung/normal (kopi darat —Red.), asalkan waktunya ada dan tidak sedang tanggal tua (Meet Up kopi darat tanpa makan-makan kok rasanya kecut, ya?);


😎 Meet Up dengan agenda Map Edit yang diselenggarakan di satu rumah makan/cafe sudah pernah dilakukan. Coba ketikkan ini di kolom pencarian: "Map Editing Tanggal 20 Oktober 2019". Perhatikan ada berapa banyak titik yang menjadi target Map Editing dan apakah mereka melakukannya dengan turun langsung ke lapangan;


9) Bayangkan jika bukan hanya saya seorang, atau dua orang, atau tiga orang, empat orang, yang melakukan #LGCTM ini, namun dalam jumlah yang lebih masif, akan bisa sebersih apa Google Maps ini nanti?; dan


10) Status "approved"/"applied" dari Map Edit yang dilakukan memang bukan satu kepastian, karena ada sistem yang akan mereview setiap edit yang kita sarankan/submit tersebut. Status "pending" atau bahkan "not applied" jangan terlalu dirisaukan asalkan Map Edit yang kita lakukan memang sesuai dengan fakta di lapangan. Rekor Map Edit saya 11 (sebelas) bulan "pending" hingga pada akhirnya "approved." Kamu berapa?


Akhirul kata terima kasih untuk hari ini. Ada bersama denganmu, aku berterima kasih. Partisipasimu benar-benar membuatku senang.


Salam,
@iorikun301
Local Guides Kurang Terkenal dari Jawa Timur

 

Online Meet Up: #LGCTM Malang 

Malang, Malang City, East Java, Indonesia
3 comments
Level 9

Re: [RECAP] Online Meet Up: #LGCTM Malang

Level 8

Re: [RECAP] Online Meet Up: #LGCTM Malang

@iorikun301 , Great effort. Seems you have done a lot of cleanups through this meetup.

Cheers...!!!

#LGCTM

Level 9

Re: [RECAP] Online Meet Up: #LGCTM Malang

Thanks, @ravindus .

Hope what we've done could keep the Map in our city clean from contents/POI that should not be listed in it :))