Gunung Bromo di Jawa Timur merupakan salah satu destinasi super prioritas di Indonesia dan sudah terdengar gaungnya hingga mancanegara. Lokasinya yang berada di tengah Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang menyimpan potensi wisata di wilayah sekitarnya. Kali ini yang akan kita eksplor adalah wilayah pendukung Gunung Bromo di Kabupaten Pasuruan tepatnya di Desa Wonokitri.
Desa Wonokitri adalah salah satu desa yang terdapat di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang terletak di ketinggian 2219 mdpl (sumber Google) sehingga berhawa cukup sejuk dan bahkan bisa turun di bawah 10 derajat celsius di bulan-bulan tertentu. Mayoritas penduduk desa yang bermata pencaharian sebagai petani kentang, kubis dan daun bawang ini merupakan suku Tengger, suku asli di sekitar Gunung Bromo, yang beragama Hindu. Hal ini terlihat dari adanya Pura sebagai tempat ibadah dan ornamen-ornamen berupa candi kecil di pinggir jalan di desa ini.
Sebagai umat Hindu, suku Tengger memerlukan sesajen untuk sembahyang dan salah satu bunga yang dipakai adalah bunga Edelweis. Bunga ini tumbuh di ketinggian 1700 hingga 3000 mdpl dan dikenal sebagai bunga abadi atau tanono layu dalam bahasa Tengger. Namun keberadaannya semakin langka karena bunga ini tak tergantikan di upacara sembahyang dan adat setempat serta diperjualbelikan sebagai suvenir.
Bunga abadi ini dilindungi oleh UU no 5 tahun 1990 tentang pelarangan memetiknya di alam bebas. Hal inilah yang menjadi latar belakang didirikan Taman Edelweis dan juga pencanangan sebagai Desa Wisata Edelweis di Wonokitri. Disini terdapat pembibitan dan budidaya bunga Edelweis oleh petani setempat sekaligus sebagai sarana edukasi bagi pengunjung Gunung Bromo untuk menjaga kelestarian bunga Edelweiss.
Harga tiket masuk Taman Edelweis sebesar Rp 15.000 per orang sudah termasuk welcome drink atau potongan harga Rp 5000 jika berbelanja di Cafe. Pengunjung bisa melihat-lihat aneka suvenir dari bunga Edelweis di area pembelian tiket. Harganya cukup terjangkau mulai Rp 10.000 hingga Rp. 100.000 per pcs.
Terdapat fasilitas yang lengkap seperti ruang pertemuan Javanica, cafe, toilet bersih, area parkir yang luas, mushola dengan perlengkapan lengkap, area wudhu, saung, hingga area foto yangdengan lantai kaca untuk menguji adrenalin pengunjung pun ada.
Area pembibitan bunga Edelweis terdapat di dekat gedung pertemuan Javanica, lereng-lereng sekitar cafe serta di area datar di sisi belakang Taman Edelweis. Sayangnya ketika saya berkunjung area edukasi bunga Edelweis sedang tutup dan saya cukup senang dengan melihat langsung bunga Edelweis dengan aroma khasnya.
Ada hal yang perlu diperhatikan yaitu beberapa area tidak bisa dilewati oleh pengguna kursi roda seperti jalan menuju cafe dan area berfoto di bawah hanya bisa diakses dengan anak tangga
Jangan lupa mencoba aneka snack dan minuman di Cafe Edelweis dengan harga terjangkau sambil menikmati indahnya pemandangan. Pembayaran bisa dilakukan tunai atau non tunai (QRIS). Pengunjung pun tetap bisa terhubung internet karena ada Wifi gratis disini.
Jadi, kapan kalian akan mengunjungi tempat menarik ini?
Pendopo Agung Desa Wonokitri bisa dicek disini
Taman Edelweis bisa dicek disini
Rumah Makan Muslim bisa cek disini