Nama sate ini sudah sangat terkenal, bahkan sudah di ulas di berbagai platform media. baik berupa foto, video dan pastinya di google maps.
walaupun sudah sangat lama ada, dan sering lewat di lokasinya, saya termasuk baru-baru ini saja dapat meluangkan waktu utnuk singgah dan mencicipi menu berbahan dasar kambing ini. Kemarin saat ada keperluan ke Gunungkidul, saya sengaja pulang melalui jalur timur utara, yakni Karangmojo, Ngawen, Bayat, Cawas, Wedi dan Prambanan sebelum masuk ke area Daerah Istimewa Yogyakarta. Warung Sate Taliroso Pak Tri ini, terletak tak jauh dari pasar Wedi, dekat juga dengan masjid Besar Nurul Jami’ Wedi. Sebuah area kecamatan di sisi selatan Kabupaten Klaten. secara luasan bangunan sebenarnya sedang-sedang saja, dan parkirinya agak terbatas. Namun hal tersebut tidak membuat kami, para pecinta hewan kaki empat untuk mencobanya.
Kebetulan saya ke sana di hari senin, hari yang umumnya dihindari para pecinta dan penikmat healing, karna awal pekan dan masuk kerja. Sebaliknya saya sengaja memilih waktu senin, biar tidak berdesakan dan antri lama. Dugaan saya tepat, waktu ke sana di sekitar jam 10an, dari sekitar kapasitas dua puluh orang, hanya ada enam orang yang sedang menikmati menu istimewa tempat ini.
Saya langsung duduk di meja tengah, tak jauh dari titik memanggang sate dan gule disiapkan. saya memesan menu seporsi sate tali roso, gule plus nasi dan jeruk panas. Tak lama kemudian sajian tersebut terhidang di meja. Di tengah cuaca yang cukup terik, pas rasanya menikmati sajian “panas” ini dengan segelas jeruk panas.
mula-mula saya siram nasi dengan gulai dan kuahnya, rasanya sangat pas di lidah, gurih dan agak manis. daging kambing disajikan dalam irisan yang agak besar plus tulang tentu saja. semakin nikmat menikmati daging kambing yang menempel di tulangnya. Selanjutnya saya ambil sajian utamanya, yakni sate tali roso. Sebuah sajian sate berukuran besar, yang dalam hal ini sudah di lepas dari tusuknya. umumnya menggunakan tusuk sate dari batang besi berukurang sedang, sehingga matangnya terasa sampe dalam. Kedua sajian tersebut sungguh pas, dengan kecam manis dan cabe mentah yang bebas mau nambah berapapun, asal kuat lambungnya tentu saja.
Setelah sekitar setengah jam menikmatinya, baru terasa dan sadar, bahwa baiknya makan sate dan gulai plus nasi tersebut, sebaiknya dan sepatutnya di makan lebih dari satu orang, hehe. Karena memang porsinya cukup besar, khususnya untuk saya yang biasa menikmati sajian menengah ke atas (porsinya). Sehingga sebaiknya, jika ke sana, pesan salah satu saja, sate atau gule plus nasi. Kecuali kita memang datang bersama-sama, sehingga bisa menikmati menu tersebut secara bersama-sama.
Secara harga, dengan menu komplit seperti saya, plus kerupuk, tidak sampai seratus ribu. cukup pas untuk sajian istimewa berupa daging kambing ini. Normal dengan menu seperti itu.
Dinding cat hijau plus foto beberapa tokoh dan artis, menunjukkan bahwa tempat ini memang istimewa. Saya tak lama-lama di sana, karena sudah sangat kenyang. Tentu saja merencanakan untuk kembali, tapi tidak seorang diri. Jangan lupa untuk mengulasnya di @googlemaps ., https://goo.gl/maps/Z4hXsypWpoSGZD6z7
Sekian.