Rujak Petis . Semakin Pedas Semakin Menantang

This post using bahasa Indonesia ,Tap translate in the top right corner and choose your own languange . Thank you for Google translate make us better understand .

keterangan gambar : rujak dengan variasi buah buahan dan sambal petis sudah siap di hidangkan

Hi teman pemandu lokal ! .

Saya ingin berbagi pengalaman tentang salah satu kuliner menyegarkan bernama rujak petis ya . Langsung saja ya .

Rujak petis adalah makanan yang sudah melegenda sekali di indonesia terdiri dari campuran buah buahan mentah segar dengan saus sambal petis dengan rasa yang pedas . Entah mitos atau fakta kalau sambalnya semakin pedas maka semalkin enak rasa petisnya . Tapi tetap hati hati ya bagi orang yang tak tahan dengan rasa pedas yang kuat .

Bahannya gampang sekali ,hanya terdiri dari garam ,cabe rawit dan gula merah sebagai sambal atau petisnya . Semua bahan di haluskan menggunakan cobek batu atau kayu yang sangat legendaris ya sebagai wadah penghalus bumbu di dapur Indonesia .

Sedangkan untuk rujaknya ,bisa campuran buah atau sayur apa saja ,Seadaknya juga bisa . Eits jangan lupa semua buah harus di cuci bersih terlebih dahulu ya . Kemudian di potong atau dikupas dengan ukuran sesuai keinginan .

keterangan gambar : mengambil photo bahan bahan untuk membuat rujak petis .

Mangga muda ,kedondong ,mentimun ,jambu aér ,jambu batu ,ubi jalar ,bengkoang ,nanas ,atau apa saja bebas . Biasanya pilih buah yang rasanya asam ya seperti mangga muda atau kedondong untuk lebih mantapnya . Perpaduan rasa antara asam dan pedas bisa membuat mood yang asalnya lesu menjadi segar bugar . Dan mata juga yang asalnya mengantuk jadi terbuka lebar .

Dan tentu saja waktu yang paling tepat untuk makan rujak petis ini pada saat panas terik siang hari . Tips tambahannya jangan minum air dingin ya untuk meredakan rasa terbakar karena pedas .Minumlah air hangat atau air teh hangat malah lebih enak lagi .

Satu hal lagi yang khas membuat rujak petis ada baiknya melibatkan banyak orang yang makan karena makan sendirian kurang seru . Nah kalau makan bersama jadi ketahuan siapa yang " kalah " tidak kuat dengan rasa pedas dan segera mengambil air minum .

Keuntungan lain saat membuat rujak petis ini bersama sama tentu adalah pertimbangan lebih hemat ,karena biasa semua orang berpartisipasi dalam menentukan sebarapa banyak jenis buah yang akan di rujak dan seberapa banyak juga cabai rawit yang akan di gunakan .

keterangan photo : potongan buah segar yang di celup ke dalam pedasnya sambal petis .

Jadi sudah siapkah dengan rasa pedas menantang dari rujak petis ini ??

Buah apa yang menjadi favorit untuk rujak petismu ?

Yuk berbagi di kolom komentar .

Terima kasih .

49 Likes

Mantap @Nyainurjanah .

Rujak Petis memang mantap kalau dimakan rame rame. bahan diiris dengan ukuran sekali colek sambel langsung masuk mulut, sudah terbayang dan air liur mulai mengalir.

Saya termasuk penggemar gula jawanya yang agak kental namun jangan terlalu pedas.

Favorit buah buahannya adalah :

  • Bonteng
  • Jambu air,
  • bangkuang.
  • Mangga yang kumengkel

Selain buah buahan diatas saya cuma makan secukupnya aja, kalau terlalu pedas maka pelipur laranya adalah bangkuang, bisa dua tiga irisan bangkuang tanpa dicocol di sambel petisnya.

Kapan lagi ya bisa ngariung sambil ngarujak ?

1 Like

Terima kasih pak @BudiFXW

Memang budaya kita selalu mengutamakan kebersamaan ,jadi makanan terasa nikmat ya harus bersama. Mangga mengkel memang paling mantap .Ngaruy segar ,asam pedas yang khas .

Ada lagi pak sambal bebek , yang dihaluskan semuanya . Itu juga mantap . Panganan pedas menyegarkan kita sangat beragam termasuk asinan juga .

Jadi kalau nanya kapan ngerujak ?

Jawabannya adalah , Corona kapan kamu minggat ha ha !

1 Like

Pedasnya bumbu rujak dan manisnya jambu airnya itu yang bakal jadi racun, Mbak @Nyainurjanah . Bikin mulut nggak berhenti ngunyah. Hahaa…

1 Like

Plesetan lainnya yang terkenal.adalah ,Taubat rujak sambel mas @iorikun301 .

Udah ampun ampunan bilang pedas ,sambil minum air eh gak kapok dimakan lagi dimakan lagi hihihi