Meet-up Batu Local Guide Sabtu siang kemarin, pada tanggal 5 Maret 2022 dengan agenda Photowalk di Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah atau disingkat dengan Biba’ah Fadlrah dan biasa dikenal dengan Masjid Tiban Desa Sananrejo Turen Kabupaten Malang
Dengan diikuti oleh sekitar 25 local guide dari Batu, Malang, Turen, dan Banyuwangi, Meet up start dari jam 13.30.
Kegiatan berjalan dengan lancar dan local guide bisa saling support, silaturahmi juga untuk lebih aktif berkontribusi sebagai local guide google maps.
Pondok pesantren yang dikenal dengan “Masjid Tiban Turen” ini sudah ada sejak lama, namun baru mulai dibangun pada tahun 1987. Bangunan yang sempat viral dengan julukan lain yakni Masjid Jin, julukan yang diberikan beberapa penduduk sekitar karena dianggap pondok / masjid tersebut secara tiba-tiba berdiri tanpa diketahui datangnya alat berat. Namun berita tersebut disangkal oleh pihak pemilik pondok. Sejak itu pondok / masjid ini menjadi destinasi wisata religi bagi para peziarah dari berbagai kota di Indonesia. Salah satu penyebab munculnya berita viral adalah karena bentuk bangunan pondok yang megah, besar dengan ornamen bergaya Turki Hindia dan memiliki 10 lantai.
Dengan daya tarik bangunan dengan ornamen ukir-ukiran bergaya khas timur tengah dengan warna dominan biru, putih dan emas (yang menurut pengelola bikinan sendiri yang dikerjakan pekerja dan santri), memiliki keunikan karena tata letak, fungsi dan desain yang berbeda di setiap lantainya.
Fungsi setiap lantai yang berbeda ini ditunjukkan dari misalnya di lantai 7 pusat perbelanjaan dan oleh-oleh, lantai 4 masjid, lantai 10 puncak terdapat air mancur dan satwa sekaligus untuk berfoto dengan panorama alam area hijau dan nampak Gunung Semeru.
Sebetulnya tempat ini adalah pondok pesantren, dengan santri-santri yang beberapa sudah berumah tangga dan diberikan fasilitas kamar. Para santri ini jugalah yang mengelola pondok bahkan toko oleh-oleh.
lantai 10
lantai 6
pusat oleh-oleh
Untuk masuk ke dalam pondok /masjid ini tidak dipungut biaya, namuun terdapat infaq yang disediakan pengelola. Para peziarah/ tamu pondok hanya perlu menunjukkan nomor plat kendaraan baik itu untuk roda 2 maupun roda 4 pribadi yang area parkir masuk ke dalam area pondok/masjid. Sedangkan untuk area parkir bus atau kendaraan besar, penduduk setempat sudah menyediakan area parkir di sepanjang jalan sebelum masuk ke lokasi masjid. Dimana terdapat pula aneka kuliner, aneka oleh-oleh, penginapan, ataupun toilet.






























