[RECAP] Malang, Meet Up, dan Misteri yang Bikin Penasaran

DISCLAIMER: Ini adalah Artikel Sambat, ditulis dari sudut pandang pribadi Penulis/Host Meet Up. Apabila ada sanggahan, silakan disampaikan pada kolom komentar di bawah. Sembah nuwun.
———————

AWALNYA saya mengira Meet Up yang dihadiri hanya oleh Host Meet Up-nya saja, nihil peserta, mitos belaka. Namun Meet Up hari itu, Minggu (21/07/2019), menunjukkan hal yang sebaliknya: ini nyata. Ini bisa saja terjadi pada siapa saja. Kadangkala. Dan kali ini Host Meet Up yang apes: saya.

Pukul 08:30 WIB. Saya sudah tiba di lokasi Meeting Point “Malang Local Guides Mystery Meet Up: Photowalk at Purwodadi Botanical Garden” di depan loket penjualan tiket masuk. Masih sepi, belum nampak ada peserta Meet Up yang datang. Wajar, karena acara Meet Up dijadwalkan baru akan dimulai 30 menit lagi.

Sembari menunggu para peserta datang, saya memeriksa kembali “perlengkapan tempur” yang sudah saya siapkan untuk Meet Up kali ini. Air minum: cek. Snack: cek. Door prize: cek. Materi untuk “Agenda Rahasia”: cek. Kamera untuk dokumentasi: cek. Rasa-rasanya semua sudah cukup dipersiapkan. Tinggal pelaksanaannya saja.

Pukul 08:45 WIB. Belum ada tanda-tanda peserta datang. Saya membaca-baca buku yang sengaja saya bawa untuk mengisi waktu. Dewi Lestari: Rectoverso. Membaca buku sembari ngisis di bawah rimbunan pohon bambu ternyata asyik sekali. Kapan-kapan kalian musti coba.

Pukul 09:05 WIB. Belum juga ada peserta yang datang. Telat sedikit itu biasa, pikir saya. Lanjut membaca.

Pukul 09:15 WIB. Mulai kepikiran, tadi sarapan sambil ngopi-ngopinya santai sedikit mustinya tidak apa-apa. Kasihan tadi si ibu penjaga warung sampai keheranan, kopi hitam panas baru saja ia antarkan, eh nasi pecel di piring saya sudah tandas.

“Buru-buru selak ada acara, ya, Mas?” tanyanya heran.

Saya cuma tersenyum, lalu menyeruput kopi hitam panas yang saya pesan. Asdf@#$%! Lambeku mloncot!!

Pukul 09:20 WIB. Datang serombongan ibu-ibu beserta keluarganya. Menumpang di bak belakang mobil. Bukan, mereka bukan peserta Meet Up. Hehee…

Pukul 09:35 WIB. Hehee…

Pukul 09:45 WIB. HEHEHEE…

Pukul 09:50 WIB. Lima menit lagi, deh.

Ya, sudah. Pukul 10:00 WIB. Meet Up dibuka. Oleh saya, dihadiri hanya saya. Mari kita Photowalk di Kebun Raya Purwodadi, Fulgoso! Sayang sudah terlanjur beli tiket masuk Rp 9.500,- dan karcis parkir Rp 4.000,- termasuk ongkos titip helm.

Lokasi pertama yang saya tuju sudah tentu peta wilayah Kebun Raya Purwodadi ini. Dari gambar peta itu bisa dilihat pembagian areanya.

Ada area untuk tanaman palem dan paku-pakuan, koleksi bambu, area untuk pohon-pohon mangga, lokasi 6 tanah lapang dan 1 area berkemah, hingga beragam fasilitas yang tersedia di tempat ini.

Saya ingat, terakhir kali saya mengunjungi tempat ini sudah lebih dari setahun yang lalu. Ulasan di halaman kontribusi Google Maps saya menunjukkan demikian. Ya, sudah, nanti kita perbarui kontribusinya. Kamera: cek.

Seperti kata pepatah: ada banyak jalan menuju Roma, ada banyak pilihan moda untuk berkeliling di kebun raya. Anda boleh menumpang kereta kelinci untuk berkeliling. Anak-anak menyukainya. Anda juga bisa memilih naik andong-andong wisata. Anak-anak juga menyukainya. Tapi Anda juga bisa kalau ingin menggunakan mobil pribadi saja. Orang-orang tua lebih menyukainya, karena tidak perlu membayar ongkos lagi.

Sedang saya? Ngg…, naik Mersi. Mersikil. Alias: jalan kaki. Ngirit :))

Pilihan untuk berjalan kaki mengelilingi kebun seluas 85 hektar(!) ini ternyata pilihan yang sangat tepat, karena kita bisa bebas pergi ke manapun kita ingin pergi. Ingin melihat-lihat Menara Pandang? Bisa. Ingin bermain-main dengan daun-daun kering yang rontok dan bertumpuk? Bisa! Atau ingin lari-larian di lapangan rumputnya sembari berguling-gulingan? Bissa banggeedd!!! Untung saya sendirian, kalau enggak saya bisa malu EH

Hampir pukul sebelas. Ada pesan masuk ke ponsel saya.

“Di mana?”

Alah! Dari salah seorang peserta Meet Up ?

Bergegas saya segera menuju ke tempat mereka berkumpul. Tapi sebergegas-bergegasnya saya, tetap saja lambat.

Kontur daerah kebun raya yang naik-turun di beberapa tempat, juga berbagai belokan jalan setapak yang rasanya sayang untuk tidak coba ditapaki membuat saya semakin nyasar dan semakin lama menuju ke tempat peserta Meet Up berkumpul. Maafkan :))

“Host-nya penuh misteri, tidak juga muncul!”

:))

Lama berselang baru saya sampai ke tempat para peserta Meet Up itu berkumpul. Piknik di bawah pohon rindang. Ada delapan orang yang hadir. Lumayan. Sebagian dari mereka ada yang baru pertama kali ini ke Kebun Raya Purwodadi.

Hanya saja karena saat ini sedang kemarau, maka koleksi tanamannya sedang tidak terlalu menghijau. Sebagian malah meranggas, menggugurkan daun-daunnya untuk mengurangi penguapan.

Tapi karena hari sudah terlalu siang, dan pasti akan kurang nyaman mengeksplor kebun raya panas-panas begini, ada baiknya Photowalk kali ini ditunda dulu. Apalagi ini sudah:

“Wayahe, wayahe!?”

Jam makan siang.

Kamipun bergeser Foodcrawl ke salah satu warung bakso di dekat sini yang memiliki ulasan dan rating tinggi di Google Maps.

“Kalau kamu tidak tahu ke mana kamu hendak pergi, katakan ‘Peta!’”

Eh, maksudnya Google Maps.

Dan baksonya beneran enak. Sesuai dengan rating dan ulasannya di Google Maps.

Jadi acara “Malang Local Guides Mystery Meet Up: Photowalk at Purwodadi Botanical Garden” inipun dicukupkan sampai di sini. “Agenda Rahasia” yang sedianya akan dilaksanakan hari ini “dilipat” kembali dan disimpan untuk agenda Meet Up mendatang.

Terima kasih untuk semua peserta Meet Up yang sudah berkenan jauh-jauh hadir bahkan dari luar kota. Mohon maaf saya sebagai Host kurang piawai mengemas Meet Up kali ini. Kalian masih mau berteman dengan saya, kan?
———————

NB: Mengutip pernyataan salah seorang kawan: “Maafkan tadi datangku telat. Maskaraku disembunyikan kucingnya Al.”

Yha, bhaique…
———————

#MalangLocalGuides

22 Likes

Halo @iorikun301 ,

Jujur saya sangat menikmati membaca recap acara meet-ups kamu ini, dan walaupun sempat memulai kegiatan meet-ups nya sendiri, saya sangat salut dengan optimisme kamu!

Rasa penasaran saya masih belum terpenuhi, harus menggun meet-ups selanjutnya ya?

1 Like

Hahahaa… terima kasih apresiasinya, @AngieYC . Kasihan, ya, saya? Hahahaa…

Tidak, tidak, hanya becanda :))

Saya selalu senang dengan adanya Meet Up, karena bisa bertemu dengan teman-teman dan kadang ada teman baru juga yang bergabung.

@AngieYC beneran menunggu “agenda rahasia” saya? Hahahaa… saya mohon untuk tidak berekspektasi terlalu tinggi. Karena “agenda rahasia” ini sejujurnya cuma gimmick untuk menarik perhatian calon peserta Meet Up biar penasaran dan mau bergabung dengan Meet Up yang akan diadakan.

Karena “agenda rahasianya” sendiri cuma saling sharing pengetahuan dan keterampilan ber-Google Maps dan ber-Local Guides, yang tentu saja @AngieYC sudah lebih tahu daripada saya.

Eh, tapi ini rahasia. Jangan bilang-bilang, yaaa??! Hahaa… :smiley:

2 Likes

Halo @iorikun301 ,

Karena dari awal sudah dibuat penasaran jadi rasa penasarannya juga berlanjut hingga sekarang.

Tapi itu ide yang kreatif loh, dan pastinya akan membuat pesertanya penasaran juga, mungkin ini bisa menjadi trade mark meet-ups kamu. Jadi selalu ada yang ditunggu tunggu, ide saja. :smiley:

1 Like

Hmm…, iya juga, sih.

Gimmick semacam ini memang bisa bikin penasaran.

Tapi benar-benar harus dipikirkan dan dipersiapkan dengan lebih matang agar bisa berhasil dijalankan. Hmm…

Tapi terima kasih banyak saran dan apresiasinya, @AngieYC . It means a lot… :))

2 Likes