Sebagai bentuk perayaan Hari Pariwisata Dunia, East Java Local Guides dan Malang Local Guides berkolaborasi dengan komunitas Jelajah Malang untuk mengadakan exploration walk di area Tjelaket Malang yang diakhiri dengan food crawl dan sedikit sharing session di kedai Sebastian. Acara diikuti oleh 35 Local Guides di area Jawa Timur pada hari Sabtu tanggal 27 September 2025.
Berikut recap acaranya:
Pada pukul setengah tujuh pagi, para peserta mulai berkumpul di depan PLN Kota Malang, kami sepakat menggunakan wastra nusantara, kain tradisional Indonesia, sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya Indonesia.
Pukul 7 pagi, semua peserta mendapatkan kupon meet up, lalu membentuk lingkaran bersiap untuk berangkat. Tim Jelajah Malang yang menemani adalah Mbak @Dinithea yang kebetulan Local Guide asal Malang dan Mbak Malika sebagai sweeper. Ia menjelaskan tentang sejarah area dekat PLN, juga jam penunjuk arah yang ada di bundaran jalan.
Setelah itu kami bergerak menuju sekolah dengan bangunan lawas Freteran Celaket 21, setelah mendengarkan sejarahnya kami berfoto bersama.
Kami bergeser ke Cor Jesu Malang, sebuah yayasan pendidikan yang besar dan lawas di kota Malang. Bangunannya sudah diresmikan sebagai cagar budaya pada tahun 2018. Di sini kami disambut oleh Suster Lucia, Mbak Ratna Arya yang ternyata adalah anggota Malang Local Guides, lalu Mas Anggit.
Di dalam salah satu ruangan kelas, kami diceritakan tentang sejarah Cor Jesu dimana beberapa bagian bangunan pernah dibakar pada tahun 1947. Sehingga dibangun kembali sesuai dengan rancangan yang telah disepakati. Bangunan asli adalah bangunan yang saat ini memiliki lantai dua. Sebelum sesi tanya jawab, kami kenalan satu persatu. Setelah sesi tanya jawab, rombongan dibagi menjadi dua: salah satunya ikut Mbak Ratna, sementara tim satunya ikut Mas Anggit.
Kami menyusuri bagian dalam bangunan yang syarat akan nilai sejarah dan arsitektur yang unik. Sepanjang eksplorasi, kami tak berhenti kagum karena bangunan yang ada berbeda dengan bangunan modern saat ini. Tentu saja karena bangunan ini sudah berusia satu abad. Kami berfoto di tangga yang sudah ada sejak seabad yang lalu.
Di akhir tur, tim satu dan dua bertemu di dalam gereja yang disambut oleh Suster Lucia kembali. Beliau menjelaskan tentang sejarah gereja yang digunakan untuk peribadatan umat agama Katolik. Beberapa orang sangat antusias untuk bertanya. Perjalanan ditutup dengan poto bersama di depan pintu gereja.
Setelah itu rombongan bergeser ke tempat terakhir. Kami diajak melewati jalanan kecil dan melewati jembatan yang hanya cukup dilewati oleh satu orang saja.
Di kedai Sebastien, kami semuanya melepas lelah dengan minum minuman dingin dan makan donat pupur. Sambil melepas lelah perwakilan dari Jelajah Malang Mbak Laili, Malang Local Guides oleh Mas @MasJon dan East Java Local Guides oleh saya sendiri saling berkenalan. Lalu ada pemberian hadiah menarik untuk Local Guide dengan jumlah review terbanyak dan jumlah penambahan tempat terbanyak di Google Maps. Kategori ini dimenangkan oleh @elyudith dari Surabaya dan @felixsilfratus dari Malang.
Untuk kategori kostum terbaik dimenangkan oleh @SyamsieUngu @EnyMimi @Sisca_Nuning dan @idalutf. Hadiah kostum terbaik disponsori oleh Pak @Assaifi dari Malang. Pukul 11 siang acara pun ditutup.
Sebelum pulang, saya dan beberapa teman Malang dan Surabaya menikmati bakso Pink. Mungkin karena gerobak baksonya berwarna pink. Bakso yang murah dengan rasa yang enak. Setelah makan siang, rombongan Surabaya Local Guides memutuskan untuk jalan bersama eksplor Malang lagi.
Akhirnya, saya ucapkan terima kasih untuk seluruh peserta yang telah hadir meluangkan waktu dan tenaganya. Kalian luar biasa! Terima kasih untuk Jelajah Malang atas pengalaman eksplorasi sejarah yang menyenangkan! Ditunggu kolaborasi selanjutnya!
Sampai juga di meet up selanjutnya!