Pisang Rebus Tabur Gula: Si Pereda Hati Gundah Gundala

Halo, Bunda…

Biasanya kalau kita sedang merasa galau, banyak pikiran, atau mungkin lagi kangen berat sama si doi tapi belum bisa keturutan karena pandemi, biasanya kita sejenak melarikan diri dari perasaan-perasaan yang tidak nyaman tersebut dengan menyantap makanan-makanan tertentu yang secara ajaib bisa membuat hati kita lebih tenang setelah menyantapnya. Jenis makanan seperti itu sering disebut sebagai comfort food. Makanan yang bikin nyaman.

Comfort food ini banyak ragamnya, Bunda. Antara satu orang dengan orang lainnya bisa jadi berbeda-beda. Dan biasanya comfort food adalah jenis makanan yang memiliki ikatan emosional atau memori tertentu dengan orang yang bersangkutan. Misalnya makanan yang selalu dibawakan mantan ketika masih pacaran dulu, atau masakan-masakan rumahan yang membuat kita teringat dengan masa kecil kita dulu.

Bunda pernah menonton film animasi Ratatouille (2007)? Kalau pernah, Bunda tentu ingat dengan tokoh Anton Ego, si kritikus yang “jahat” itu. Di akhir film dikisahkan bahwa ia seolah dilempar kembali ke memori masa kecilnya ketika ia menyantap masakan ratatouille (sejenis masakan sayur-sayuran rebus) yang disuguhkan oleh Remi si tikus pemasak.

Apa pasal? Ternyata di masa kecilnya, si Anton Ego selalu dibuatkan masakan ratatouille oleh ibundanya, karena di kehidupan mereka yang bersahaja agaknya hanya ratatouille-lah yang sanggup dibuat oleh ibundanya. Sehingga ketika Anton Ego dewasa menyantap ratatouille masakan Remi, hatinya menjadi hangat. Seperti itulah kira-kira, Bunda, yang dimaksud dengan comfort food. Tak cuma lezat di lidah, tapi rasanya juga sampai ke hati.

Nah, pada segmen Dapur Lezat Iori kali ini, saya ingin membagikan salah satu resep comfort food saya kepada Bunda sekalian di rumah. Memang bukan jenis makanan yang rumit pembuatannya, namun tetap niqmat. Nama masakannya: Pisang Rebus Tabur Gula. Catat bahan-bahannya dan kita ikuti bersama-sama cara pembuatannya, ya, Bunda?

Pertama-tama siapkan dua atau tiga buah pisang candi yang sudah matang, bersihkan kulitnya dengan lap kering, lalu potong-potong melintang sekitar 4,8 centimeter beserta kulitnya. Sisihkan.

Berbeda dengan jenis pisang pada umumnya, pisang candi yang sudah matang sempurna akan nampak layu dan kulit buahnya biasanya berwarna kehitaman seperti buah pisang busuk. Tapi jangan khawatir, Bunda, walaupun sepintas terkesan buruk rupa, asalkan kulitnya tidak terluka dan dagingnya tidak lembek, pisang candi masih bisa kita olah dan konsumsi. Setelah dimasak rasanya akan menjadi sangat manis.

Ada pepatah: Seperti anggur yang semakin tua semakin berkarakter, demikian halnya dengan pisang candi. Makin layu makin manis rasanya. Katanya. Soalnya saya kan tidak minum alkohol, Bunda? Aha-haa…

Setelah pisang candi dibersihkan dan dipotong-potong, siapkan panci dan air bersih untuk mengukus. Kukus pisang dengan api sedang selama 20 menit 48 detik atau hingga pisang matang. Setelah matang, jangan terburu-buru mengeluarkan pisang dari panci kukusannya. Biarkan dulu pisang di dalam panci kukusannya dengan tutup panci masih terpasang selama sekitar 10 menit 48 detik.

Hal ini dimaksudkan agar pisangnya bisa “beristirahat” terlebih dahulu setelah dikukus. Istilahnya: resting. Diyakini hal ini akan membuat rasa dan tekstur pisang jadi lebih niqmat. Hal yang sama akan berlaku ketika kita memasak steak daging, nasi, hingga membuat besi tempa.

Setelah pisang beristirahat beberapa saat, angkat pisang dari dalam kukusan, kupas kulitnya (hati-hati masih panas), lalu susun di piring saji. Taburkan gula pasir sesuai selera, lalu tunggu beberapa saat hingga gula mencair, dan pisang rebus tabur gula si pereda hati gundah gundala pun siap disantap selagi hangat!

Bagaimana, Bunda, tidak sulit, bukan, membuatnya? Memasak bersama Dapur Lezat Iori. Mudah, lezat, neeqmaat!

Eh, tunggu, tunggu, tunggu! Ada satu hal lagi yang belum saya ceritakan. Mengapa pisang rebus bertabur gula merupakan salah satu comfort food saya? Karena selain mudah dibuat, manis, dan lezat, saya menyimpan memori dengan masakan ini. Mantan pacar saya suka sekali buah pisang dan beragam olahannya. Dan dulu tiap kali wakuncar ke kos-kosannya, saya selalu disuguhinya pisang rebus tanpa gula sebagai teman kami berbincang sepanjang malam.

Tunggu sebentar. Disuguhinya pisang rebus biasa tanpa ditaburi gula?

“Kalau kurang manis, kamu makannya sambil ngeliatin aku aja, Sayang!?” katanya. Waktu itu.

Salam!
———————

TRIVIA:
Di luar negeri, jenis buah pisang yang sebelum dikonsumsi harus dimasak terlebih dahulu seperti ini dikenal dengan nama “plantain.” Sementara di Indonesia kita mengenalnya sebagai “pisang masak.” Atau cukup “pisang” saja.

27 Likes

Mantap resepnya! Terima kasih mas @iorikun301 sudah berbagi resep pisang manis yang enak ini.

Pisang candi sama pisang tanduk itu sama ga?

Btw, disebut “Bunda” kok aku berasa lagi baca majalah parenting ya? Hahaha :laughing:

2 Likes

Hai, Kak @Velvel

Secara umum barangkali bisa dikatakan pisang candi itu sama dengan pisang tanduk. Pisang yang bentuknya panjang-panjang kayak jari yang lentik.

Ya walaupun sebetulnya, kalau menurut literatur yang pernah dibaca sekilas, sebetulnya jenis/kultivar pisang yang berbeda. Tapi rasa dan bentuknya katanya mirip-mirip, sih. Tapi kalau beli di pasar dibilangnya ya pisang tanduk. Anggep aja sama, lah. Hahaa…

Kayak tulisan di majalah parenting, ya? Wajar, karena lagi gabut, iseng-iseng aja nyoba nulis pake gaya majalah parenting. Ternyata susah. Hahaa…

Makasih sudah mampir di postingan saya, Bunda @Velvel . Hahahaa… becandaa… :sweat_smile: :sweat_smile:

2 Likes

Oh ternyata pas di pasar bilangnya pisang tanduk juga ya mas @iorikun301

Hahaha… Susah tapi hasil tulisannya bagus kok :+1:

Ditunggu resep-resep lainnya :yum:

2 Likes

Perlu dicoba nich @iorikun301 .

Biasanya sich abis di rebus dengan kulitnya.

Langsung dimakan, ngga pake acara plating dan di gulai in

Keep calm, stay healthy and always be happy

2 Likes

Wah, terima kasih apresiasinya, Kak @Velvel . Tulisan sederhana saja.

Mumpung masih bulan puasa, tiap sore pasti ada makanan untuk berbuka yang bisa dituliskan di sini. Bahan tulisan ada banyak, cuman kadang nulisnya yang mager. Kayak tulisan tentang pisang ini juga ada versi yang membahas kolak pisang. Tapi masih mager mau nerusin. Hahaa…

2 Likes

Pisang itu manis ,gula itu manis ,kamu juga punya senyuman manis tapi yang kena aku takut diabetes mas @iorikun301

2 Likes

Saya kalau makan pisang rebus sukanya saya potong-potong dulu di piring, Pak @BudiFXW . Soalnya kadang getah di kulit pisangnya sering bikin gatal kalau kena bibir. Makannya belepotan, sih. Hahaa…

1 Like

Siang-siang lagi puasa dilarang gombaaaaaalll… Mbak @Nyainurjanah :sweat_smile: :sweat_smile:

1 Like

Iya @iorikun301 .

Gatal karena getah di bibir, ngga pernah aku garuk, tapi aku dorong lagi pake pisang rebus berikutnya.

Terimakasih Sudah berbagi kak @iorikun301

Resep dan tips menarik untuk membuat pisang Rebus yang Enak Selanjutnya! :grinning:

1 Like

Terima kasih kembali, Kak @ElisaJuly .

Resep yang sesungguhnya ga ada susah-susahnya sama sekali. Karena pisangnya tinggal direbus. Eh, dikukus. Hahahaa… :sweat_smile: :sweat_smile: