Halo, Aradoes!
Jumpa lagi bersama ayas, Sam @iorikun301 , Local Guides kurang terkenal dari Ilakojer, Jawa Timur. Kali ini ayas ingin bercerita kepada umak sekalian tentang salah satu penganan kesukaan ayas, kue Nagasari. Umak tahu?
Nagasari, atau dalam bahasa Inggris “steamed rice cake with banana filling” (lontong manis isi pisang —Red.), adalah salah satu penganan tradisional berbahan pisang dan tepung beras yang dibungkus daun pisang dan kemudian dikukus.
Beberapa literatur menyebut kue ini berasal dari Jawa Barat, namun nagasari juga sangat populer sebagai salah satu jajanan pasar di Jawa Timur.
Konon, karena bobotnya yang relatif berat jika dibandingkan dengan kue-kue tradisional lainnya, maka kue nagasari jarang sekali absen untuk disertakan di dalam wadah kue berkatan/kenduri bersama dengan tisu, bolu marmer, dan air mineral gelas. Dan ketika kardus kuenya diintip di jalan pulang, taraaa… ternyata isinya nagasari. Padahal ekspektasinya adalah mendapat berkatan kue-kue yang banyak karena kotaknya yang cukup berat.
Ayas kegocek jajan berkatan, ker!
Secara visual kue nagasari ini berbentuk bulat-panjang sekitar 15 centimeter, dan terasa sedikit lembek ketika dipegang. Bagian luar kue ini dibungkus dengan daun pisang asli.
“Memangnya ada kue yang dibungkus dengan daun pisang imitasi, Sam?” umak barangkali bertanya.
Ya, tentu saja ada kue yang dibungkusnya dengan daun pisang imitasi. Salah satunya adalah kue lemper. Untuk alasan estetika, bahan pembungkus kue lemper saat ini makin banyak yang menggunakan lembaran plastik berwarna hijau muda yang dari kejauhan nampak seperti daun pisang yang masih muda. Tapi ini lain cerita. Lain kali saja, lah, ayas ceritakan kue yang satu ini. Ojrit?
Kembali ke Tik-Tok. Eh, topik.
Kue nagasari dibungkus daun pisang yang dibentuk silindris dan kedua ujungnya disemat dengan lidi. Cara yang benar untuk menyantap kue ini, menurut Sam @iorikun301 , adalah dengan memegang kue ini di satu tangan, kupas daun pembungkusnya dari salah satu ujungnya sedikit demi sedikit seperti ketika umak mengupas buah pisang, lalu bilang “makan, cuy!”, dan nikmati lezat serta manisnya kue tradisional ini. Badabest!
“Kalau cara makan kue nagasari yang benar adalah seperti ini, lalu kenapa yang ditunjukkan di foto nagasarinya umak potong-potong?” umak barangkali bertanya lagi.
“Ya mau bagaimana,” ayas menjawab, “nagasari yang dipotong-potong nampak lebih estetis untuk menunjukkan struktur dan isian kuenya jika dibandingkan dengan cara yang lebih otentik. Kalau digigit nanti meja fotonya jibrat (belepotan —Red.) semua.”
Lalu umak manggut-manggut.
Kue nagasari, menurut beberapa literatur, tidak terlalu sulit dibuat. Hanya membutuhkan buah pisang untuk isian, daun pisang untuk pembungkus, serta beberapa bahan lainnya untuk adonan pembungkusnya (tepung beras, tepung sagu, santan kelapa, gula pasir, garam, dan daun pandan).
Caranya kukus pisang sampai matang, kupas, lalu sisihkan. Menurut pengalaman ayas menyantap kue nagasari, pisang yang digunakan memang sebaiknya dikukus terlebih dahulu karena pisang dan adonan pembungkus membutuhkan waktu masak yang berbeda. Jika yang digunakan adalah pisang yang belum dikukus, nanti pisang isiannya masih setengah matang ketika kue nagasarinya sudah matang. Kecuali kalau memang itu yang umak inginkan. Namanya selera orang kan berbeda-beda. Kalau ayas sukanya nagasari yang lembut luar dan dalam.
Untuk membuat adonan pembungkusnya, larutkan tepung sagu dan sebagian santan kelapa. Sisihkan. Kemudian masak sisa santan kelapa dengan tepung beras, gula pasir, sedikit garam, dan daun pandan untuk aroma, diaduk-aduk sampai meletup-letup, lalu angkat. Hati-hati jangan sampai umak terkena cipratannya karena panas.
Kemudian masukkan larutan santan dan tepung sagu, aduk-aduk hingga adonan licin dan flawless. Konon, tepung sagu inilah yang akan membuat adonan pembungkus nagasarinya tidak ambyar, karena yang ambyar cukuplah hati ayas melihat umak ternyata sudah sama si dia. Huaa…
Pro tips: untuk membuat adonan pembungkus yang lembut, penggunaan tepung beras bisa dikombinasikan (atau bahkan diganti) dengan tepung hunkwe yang terbuat dari pati kacang hijau. Namun harap umak perhatikan bahwa tepung hunkwe ini akan menghasilkan aroma yang cukup tajam dan khas ketika dimasak. Jadi pilihlah komposisi tepung untuk adonan pembungkus nagasari umak dengan bijak.
Setelah adonan tidak terlalu panas, tuang adonan pembungkus ke daun pisang sesuai porsinya, beri pisang yang sudah dikukus, tutup kembali dengan adonan pembungkus, lalu gulung daun pisang menjadi silindris dan semat kedua ujungnya, dan kukus. Setelah matang, angkat kue nagasari dari kukusan. Tunggu hingga cukup dingin dan this is it: kue nagasari siap umak sajikan!
Bagaimana? Mudah, bukan?
Menurut pengalaman ayas, kue nagasari paling cocok disantap sebagai kudapan pendamping minum teh di sore hari. Mengapa? Kue nagasari ini cukup mengenyangkan. Bagian luarnya yang lembut dan manis terbuat dari tepung beras, isian dalamnya adalah pisang kukus utuh. Sehingga ketika disantap berbarengan dengan teh seduh, rasa kenyangnya hampir menyamai ketika umak makan nasi. Lumayan, lah, sebagai kudapan penunda lapar.
Satu hal lagi tentang kue nagasari. Pada kue ini, pemilihan jenis pisang yang digunakan amatlah krusial. Menurut keterangan beberapa penjual kue yang pernah ayas tanya-tanya, pisang tanduk adalah pilihan terbaik. Ketika dikukus, konon, rasanya tidak terlampau manis. Masih ada sedikit rasa asam khas buah pisang.
Yang seperti ini justru bagus karena memperkaya tekstur rasa nagasari yang bukan hanya manis dan lembut seperti lontong, tapi juga ada rasa manis, lembek, dan sedikit asam khas buah pisang kukus. Dan ketika disantap dengan secangkir teh seduh yang sepat, nikmat mana lagi yang umak dustai, Marimar?
Jadi sekian cerita ayas, Sam @iorikun301 , tentang salah satu kudapan kesukaan ayas, kue nagasari. Steamed rice cake with banana filling. Lontong manis isi pisang. Jika umak rasa membuat kue nagasari sendiri cukup merepotkan, ya umak tinggal beli saja kue nagasari yang sudah jadi. Di Pasar Lawang dekat rumah ayas, kue ini dijajakan dengan harga mulai dari Rp1.500,- per buah.
Dan kalau ternyata kue nagasari yang umak beli rasa pisangnya asam, ingat saja apa yang dikatakan JKT48: “Nagasari yang asam berarti I love you!”
Ciao!
NB: Umak pengen menyantap kue nagasari pakai lauk nasi, Teh @Nyainurjanah ? Boleeehh…