Bagi musafir muslim, apa yang anda pikirkan jika mendengar adzan dan mau mampir ke masjid? Parkir yang luas(bagi pengendara mobil) dan aman(bagi pengendara sepeda motor)? Mudah dijangkau dua arah? Tempat wudhu terpisah atau menyatu? Terkadang pada saat mau ibadah kesana, pengunjung yang memarkirkan sepeda motor merasa tidak aman karena pagar halaman tidak ada, tempat wudhu terpisah dengan tempat sholat merepotkan bagi yang memakai sepatu saat bepergian, tempatnya penuh duluan sebelum sampai disana terutama di waktu sholat jumat. Maka inilah panduan jika menulis ulasan tentang masjid/musholla yang baik agar pengguna google maps bisa terbantu dan tidak kecele:
1. Kondisi tempat sholat
Kondisi ini bisa dijelaskan apakah tempatnya bersih, rapi, luas/sempit, kapasitas jamaah, jumlah lantai, ber AC/tidak, ada karpet/tidak(di masa pandemi covid19 banyak masjid/musholla yang karpetnya tidak dipasang). Penjelasan inilah membuat para pengunjung atau jamaah tahu betah atau tidaknya untuk beribadah disana.
Contoh ulasan: "Masjid ini ruang sholatnya luas, bersih, rapi dan ber AC menjadikan para jamaah nyaman untuk beribadah dengan khusyuk. Pada saat jumatan, jamaah sampai meluber ke halaman karena disana ada pemberlakuan physical distancing sehingga melebihi kapasitas yang sebenarnya namun yang kebagian terakhir masih tetap nyaman karena di halaman masjidnya ada peneduhnya."
2. Amenitas(pendukung tempat ibadah)
Bisa dijelaskan apakah tempat ini punya rukuh/sarung yang bisa dipinjamkan(pada masa pandemi covid19 banyak yang ditiadakan), adanya alquran dan buku bacaan lain, tempat wudhu dan halaman masjid. Contoh ulasannya:
"Masjid ini tidak menyediakan rukuh/sarung, mungkin dikarenakan untuk mencegah covid19. Disini juga disediakan Al-Qur’an dan buku2 islami cukup bagus. Tempat wudhu pria dan wanita terpisah. Namun sayangnya bagi musafir yang memakai sepatu harus pinjam sandal dahulu untuk berwudhu. Halaman yang digunakan untuk tempat parkirnya berteduh dan ada pagarnya namun kurang luas, jadi mobil harus diparkir di pinggir jalan dan sepeda motor bisa diparkir di dalam halaman."
3. Aksesibilitas
Bisa dijelaskan apakah masjid/musholla ini mendukung aksesibilitas seperti bisa dijangkau pengguna kursi roda atau tidak, jarak tempat wudhu ke tempat sholat dan akses ke lokasi, satu atau dua arah berdasarkan arah lajur kendaraan. Contoh ulasan:
"Hanya saja masjid ini tidak mendukung aksesibilitas kursi roda. Akses tempat wudhu ke tempat sholat agak jauh karena tempat wudhu di lantai satu sedangkan tempat sholatnya di lantai dua. Akses ke lokasi bisa dijangkau dari dua arah."
4. Pelayanan jamaah
Bisa meliputi pelayanan jamaah saat parkir, pinjam fasilitas, menumpang istirahat dan juga layanan makan gratis(yang kebanyakan ada di waktu sholat jumat). Contoh ulasan:
"Petugasnya baik banget karena mau menemukan kunci kendaraanku yang hilang di waktu jumatan. Ada penjaga parkirnya juga yang ramah. Selain itu menyediakan makanan gratis juga. Mantap bener nih
"
5. Acara keagamaan dan aliran
Untuk masalah ini, menurutku tidak terlalu penting dan terkadang rawan gesekan antar kelompok. Seperti misalnya:
"Masjid ini beraliran Muhammadiyah dan yang jelas pada saat sholat tarwih bacaan ayatnya panjang dan jumlah rakaatnya hanya 8 rakaat."
Daripada menulis ulasan yang menyinggung aliran dan amaliyah seperti itu lebih baiknya jika ulasannya seperti ini:
"Masjid ini punya khas setiap waktu azannya, ditabuh bedug dan kentongnya."
“Setiap malam ahad, masjid ini mengadakan pengajian kitab rutin.” (tidak menyinggung aliran secara langsung)
Demikian cara menulis ulasan tentang masjid/musholla. Semoga para pengguna google maps bisa lebih terbantu dan para local guide bisa lebih rinci dan jelas dalam menulis ulasan.
Bagaimana dengan
@PaDeSSo untuk perincian ulasan seperti ini? Apakah ada yang harus ditambah atau diperbaiki lagi?
@Wisnusetiono apakah di wilayah mayoritas non muslim seperti di papua kondisi tempat ibadah muslim(masjid, musholla atau langgar) fasilitasnya selengkap di wilayah mayoritas muslim?
@NunungAfuah , apakah pemisahan tempat wudhu pria dan wanita, serta penempatan jamaah wanita begitu penting?
@BudiFXW bagaimana LG non muslim menulis ulasan tentang tempat ibadah muslim atau sebaliknya?