Kue Putu, Camilan Manis dengan Cetakan Bambu

Hai, saya Alma Erin atau biasa dipanggil Alma. Ini adalah post pertama saya di Local Guides Connect. Saya ingin bercerita seputar jajanan pasar yang dijual di pinggir jalan menuju pulang ke rumah seusai bekerja.

Penatnya setumpuk kerjaan di kantor, riuhnya jalanan yang super macet, serta bosannya suasana kota yang hanya dipenuhi oleh kuda besi membuat perhatian saya teralihkan oleh satu suara. Suara yang dari kejauhan saja sudah terdengar nyaring.

Mungkin sebagian orang akan sangatlah mudah menebak jajanan pasar yang biasa dijual dengan suara…“ngiiing…ngiiing”. Ya, itu ada penjual kue putu. Kalau ada yang belum tau, kata PUTU berasal dari kata Pedagang Umum Tenaga Uap. Cukup unik memang.

Tapi, nggak hanya dari namanya saja yang unik melainkan juga bahan cetakan untuk membentuk kue. Cetakannya terbuat dari bambu yang dipotong dengan panjang sekitar 8 cm saja.

Bahan untuk membuatnya cukup mudah, hanya perlu tepung beras, air hangat, dan garam. Diaduk menjadi satu hingga teksturnya berkerikil kecil.

Kemudian dimasukkan ke dalam tabung bambu dan diberi irisan gula merah. Kemudian diuap-uapkan di sebuah panci dengan lubang yang cukup banyak. Di antara lubang untuk menguapkan adonan putu, ada satu lubang yang diselipkan bambu kecil untuk mengeluar bunyi nyaring.

Saya suka sekali membeli kue putu Jaya Rasa di daerah Gedangan, Sidoarjo. Bukan karena searah dengan arah saya pulang, tapi karena adonan kuenya cukup lembut di lidah. Terutama lelehan gula merahnya yang melimpah bikin melting di dalam mulut.

Namanya jajanan pasar sudah pasti murah meriah, harga per 10 bijinya dibanderol cuma Rp5 ribu saja.

Nggak hanya menjual kue putu saja, tapi juga ada aneka jajanan pasar seperti lupis dan klanting. Untuk harganya pun bervariasi, mulai dari Rp5 ribuan.

Kalau di daerah kalian, apa nih nama jajanan pasar khas sana?

25 Likes

Hello @almaerin ,

I have just released your post from the Spam Filters. I would like to apologise for your post being marked as spam. Our filters run 24/7 and they can be a little harsh at times.

You can visit this article to learn more - Why was my Connect post marked as spam?

1 Like

Hi @MoniDi thanks for your fast responses. It’s okay. For the rest, I will read some regulation which related with it.

1 Like

Whuahahahaa… Pedagang Umum Tenaga Uap ki uopo, Mbak @almaerin ?? Hahahaa… jian kreatif lek bikin singkatan :sweat_smile: :sweat_smile:

Sama, putu juga salah satu kudapan ringan favorit saya. Paling seneng kalau putunya masih panas, lalu dimakannya pakai teh tawar. Wuah, mongah-mongah. Hahaa…

Terima kasih sudah berbagi :smiling_face::smiling_face:

Waahhh, saya juga ndak tau mas @iorikun301 hehe. Mas-mas yang jual bilangnya begitu. Waiyo bener sekali mas, mongahh-mongahh karena lelehan gula manis ee yang lumerrrr.

Makasih sudah mau berkunjung ke post saya yang pertama ini :pray:

1 Like

ya ampun, udah lama galiat putu, dan kalopun ada jualannya kayanya gapake bambu lagi :disappointed:

2 Likes

@dinitelmo oh ya ?

Klo pedagang keliling disini maasih ad dg bambu. Cuma memang jarang lewat. Di pasar tradisional juga masih ad pke bambu cuma gak banyak lg yg jual hehehehe tapi di surabaya tengah kota ada khusus tempat jual putu dan disitu penjualnya lumayan banyak. Ada putu besar yg bambunya besar juga. Alhmdlh masih ada di areaku dan tengah kota.

@almaerin Ini jajan kesukaanku setelah kelepon hehehehe… 1 piring bisa aku makan sendiri klo bentuknya kecil. Klo medium bisa 3-5 piece aku makan hahahahaha… Klo besar ak makan 3 aja. Hmmm sedap

Haiii @dinitelmo :smiling_face: iya mbak, sama nih. Di daerahku ya sudah nggak ada pedagang putu yang keliling. Adanya yang gerobakan tapi nggak keliling, jadi abang abangnya diem di pasar tradisional besar deket rumahku. Wah, kapan kapan boleh mampir ke Sidoarjo ya mbak :wink:

Salam kenal mbak Dini :blush:

1 Like

Iya mbak @Lily_cinderella bener banget, emang putu selalu jadi jajanan pasar yang ngangenin poll. Sekalinya makan, kayak nggak bisa berhenti gitu yaaa hehe :blush:

Salam kenal mbak Lia :smiling_face:

1 Like

Salam kenal juga mbak…

@almaerin