2022
Mau yang Hommy atau Oldiest Style Bisa, Semua Ada di Sini, meski Cuaca agak kurang cerah di Kota Wisata Batu (KWB) 2 hari terakhir ini (8/10/2017). Setelah digelayuti mendung yang nyaris bikin gelap KWB, ada gerimis menghiasi langit diikuti oleh hujan yang membasahi bumi, membuat mata jadi lebih segar melihat yang di depan mata jadi basah.
Nah, untuk menjawab tantangan alam, kali ini rekomendasi jatuh pada sebuah Cafe yang tidak kalah ciamik, unik dan oldiest style ini. Tempatnya ga bisa dibilang sederhana. Tapi soal view, rasa dan aroma serta sensasinya... tanpa sadar akan berasa wooww, cukup nendang, deh.
Lokasi Cafe ini jauh dari pusat keramaian dan gegap gempita KWB. Berada di tepi Jalan tepatnya di Jalan Sultan Hasan Halim, Sisir KWB sebelah kanan sebelum Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Batu. Jalannya sudah hitam dan mulus banget serta lebar, menambah kelancaran kegiatan masyarakat mulai dari petani, pegawai, anak sekolah serta aktivitas lainnya.
Menjadi tak begitu sederhana Cafe ini karena pengunjung langsung disuguhi bangunan kayu jati tempo dulu yang berada di tengah-tengah perumahan yang lumayan padat. Cafe ini menyediakan tempat duduk berupa kursi dari bongkahan kayu jati yang artisitik dan elegan. Kesan simple dan nyaman dapat banget. Nongky di pinggir jalan, rasanya tetap sejuk.
Angin sepoi-sepoi bikin adem di mata, banyak pepohonan dan luasnya area pertanian, suasana pedesaan masih kental dan dapat kita nikmati disini. Apalagi mata jauh memandang, Gunung Arjuno berasa ada di depan mata dan dekat sekali. Penasaran yaaa? OK, namanya Cafe Omah Koempoel.
Apa komentar pengunjung dan Local Guide tentang Cafe ini? Pengunjung Iwan Sucipto berkomentar “Oemah koempoel, hommy banget. Terasa balik disuasana desaku tahun 1980an. Memoryku jadi melayang-layang.”
Simak ulasan Susilo Trimulyanto, Local Guide (LG) level 9 pemegang badge SVTP dari Google yang telah mengunjungi kedai 5 bulan yang lalu dan terkesan dengan atmosfer kedai yang istimewa ini. “Tempat strategis, nyaman utk lobyying & meeting, Nuansa omah kayu sangat kental full ndeso,” ulas pria yang telah mereview 1.938 tempat mulai cafe, kedai, warung, tempat wisata dan jasa lainnya ini dengan menebarkan 5 bintang mengapresiasi Cafe ini.
Atau ulasan dari Agri Denbagoes Local Guide level 4 yang telah melakukan 24 ulasan sebulan yang lalu. “Wajib untuk dikunjungi. Tempat kumpul bagi semua kalangan. Karena tempat yg sangat nyaman dan aman. Selain menu tradisional yg khas ditambah view pemandangan kota batu yg dpt kita nikmati sembari menikmati hidangan. Ajiiibb gaessss..” yang begitu excited akan keberadaan Café ini.
Ada juga review dari Herman Aga yang juga Local Guide Level 5 wong mBatu yang baru saja menuntaskan event Air Bicara akhir September 2017 yang lalu. “Suasana yang beda dengan nuansa rumah joglo Jawa yang artistik dan akses yang mudah dari pusat kota Batu. Pilihan kopi asli dari berbagai daerah di sekitar daerah malang dan nusantara. Sungguh asyik untuk ngopi bersama teman atau kolega,” ulas pria muda yang berpenampilan sederhana dan ramah ini.
Imaduddin Epi, Local Guide 6 ini juga berkomentar positif. “Tempatnya nyaman, desain vintage dan di tengah sawah. Lagu yg diputar lagu klasik yang bikin hati tentram. Kopi lokalnya mantab, makanan juga enak,” ulasnya seraya memberikan 5 bintang tanpa ragu.
Juwarni Pawuh, LG yang telah menyandang level 8 atau yang lebih dikenal dengan panggilan Bu Jupe ini juga memberikan ulasan menarik. “Suasana etnik yang kental mengingatkan masa kecilku. Bagus buat ngumpul, ngopi dan ngadem pikiran,” ulas perempuan berhijab yang sudah paruh baya tapi masih energik, mobile dan semangat ini.
Nah, Gak rugi, kan nongky keren dan etnik serta unik di tempat sederhana ini. Worthed to try, lho kopi nusantara nya. Tunggu rekomendasi berikutnya, ya. (*)
Susilo Trimulyanto
Noted : beberapa foto adalah hasil karya owner Cafe Oemah Koempol utk mendukung narasi inimendukung
Accepted Solutions
