Perubahan jalur Default di Google Maps?

[Jee]

Ketika kita menggunakan bantuan petunjuk arah di Google Maps kita pasti mendapat 2 alternatif pilihan, yang pertama biasanya berwarna biru, dan alternatif ke dua berwarna abu-abu.

Ini saya ingin minta bantuan untuk merubah jalur Default (berwarna biru) yang muncul pertama di rubah ke jalur lain dengan alasan jalur Default tersebut sangat rusak dan tidak layak di lalui oleh kendaraan baik mobil maupun sepeda motor yang disebabkan banyaknya truk muatan pasir yang berlalu lalang melalui jalur tersebut. Dan juga jalur tersebut melewati sungai lahar dari Gunung Kelud yang terkadang banjir sewaktu-waktu dan sangat membahayakan jika di lalui

Sebenarnya bisa di lakukan trik untuk menghindari jalur tersebut dengan menambah beberapa titik berhenti ketika menuju tempat tujuan, tetapi tidak semua paham dengan hal tersebut. Mereka biasanya memakai apa yg keluar pertama kali ketika menggunakan bantuan petunjuk arah di Google Maps.

Jalur ini adalah jalur yang menuju tempat wisata Bukit Teletubbies di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Thread ini saya buat karena dari pengelola tempat wisata tersebut banyak mendapat komplain dari pengunjung khususnya luar kota tentang jalur yang dilalui menggunakan Google Maps ternyata rusak parah.

Berikut lokasi di peta dan gambar jalur yang rusak:silang merah adalah jalur rusak parah, warna kuning adalah jalur usulan untuk default

Berikut usulan jalur Default yang kami ajukan

(dari kota blitar, melaui candi penataran, patung garuda sumberasri, lalu Bukit Teletubies)

Semoga laporan ini bisa di tindak lanjuti supaya tempat wisata di daerah kami bisa berkembang dan lebih banyak pengunjung khususnya dari luar kota yang mengandalkan bantuan Google Maps untuk ke tempat tersebut.

salam hangat untuk mbak @NunungAfuah

[BudionoS]

Halo bro @Jee setahu saya di Google Maps itu jalurnya ditentukan oleh machine learning secara otomatis berdasarkan banyak pertimbangan, yang paling utama adalah rute terpendek, kemudian keseringan pengguna Google Maps melintasi rute itu, dan banyak lagi.

Namun machine learning itu kecerdasan yang terus belajar. Maka ketika rute yang disarankan banyak ditolak / diabaikan, si machine learning juga akan belajar bahwa rutenya ada yang kurang tepat.

Nah kalau ingin merubah jalur default itu, caranya dengan mengajari / men-training si machine learning system itu dengan 'menolak' rute yang diberikan, memindahkannya ke rute yang kita sarankan. Semakin banyak yang melakukan itu, besar peluang nanti rute yang disarankan tadi akan menjadi rute utama berwarna biru.

Bisa juga dengan memberikan masukan ketika trip sudah selesai, kan biasanya kita diminta kasih jempol atas atau bawah, nah kasih jempol bawah, lalu jelaskan mana yang kurang memuaskan, supaya nanti bisa ditinjau secara manual oleh tim pengembang

Ini hanya pendapat dan saran saya 🙂

[AgoesSantosa]

@BudionoS Penjelasan yang sangat jelas dan terinci. Membutuhkan kerja keras dengan inputan data dari kita sebagai pengguna. Karena untuk menutuo jalan secara permanent memang terasa sulit dikarenakan masih digunakan jalur tersebut.

Mungkin bisa diberikan tambahan di lokasi wisata tersebut dengan anjuran rute yang dusarankan.

Bisa juga link rute dari mas @Jee Diincludekan dalam review tempat. Sebagai suatu saran alternatif yang terbaik. Bisa juga dari pihak manajemen memberikan saran alternatif sehingga di suatu masa nanti jalur akan berubah sesuai Penjelasan mas @BudionoS

Setiap selesai melewati jalur baru berilah masukan dan komentar.

Informasi yang bagus, terima kasih telah berbagi.

---

@BudionoS wrote:

Halo bro @Jee setahu saya di Google Maps itu jalurnya ditentukan oleh machine learning secara otomatis berdasarkan banyak pertimbangan, yang paling utama adalah rute terpendek, kemudian keseringan pengguna Google Maps melintasi rute itu, dan banyak lagi.

Namun machine learning itu kecerdasan yang terus belajar. Maka ketika rute yang disarankan banyak ditolak / diabaikan, si machine learning juga akan belajar bahwa rutenya ada yang kurang tepat.

Nah kalau ingin merubah jalur default itu, caranya dengan mengajari / men-training si machine learning system itu dengan 'menolak' rute yang diberikan, memindahkannya ke rute yang kita sarankan. Semakin banyak yang melakukan itu, besar peluang nanti rute yang disarankan tadi akan menjadi rute utama berwarna biru.

Bisa juga dengan memberikan masukan ketika trip sudah selesai, kan biasanya kita diminta kasih jempol atas atau bawah, nah kasih jempol bawah, lalu jelaskan mana yang kurang memuaskan, supaya nanti bisa ditinjau secara manual oleh tim pengembang

Ini hanya pendapat dan saran saya 🙂

---

[NunungAfuah]

Hai @Jee terimakasih atas masukannya. Biasanya, untuk rute memang cara kerjanya seperti yang dijelaskan oleh mas @BudionoS. Untuk konteks ini, yang dapat saya sarankan adalah mengirimkan feedback pada aplikasi Google Maps->your opinion about maps->write your feedback. Sementara menunggu, untuk orang yang memakai jalur bawaan (default) dari Google Maps namun ternyata banyak komplain karena jalan rusak, bisa mengusulkan ke pihak terkait untuk memberikan alternative penunjuk jalan manual di beberapa titik menuju lokasi jalan. Terimakasih untuk masukannya. Semoga membantu 🙂

[Ddimitra]

Hi @Jee

Terima kasih sudah membuat posting ini. Sangat bermanfaat. 

Semoga saran dan masukan dari saudara bisa menjadi bahan pertimbangan pihak GMaps dalam memperbaiki kinerja aplikasi nya.. 

Keep spirit and

Keep Contribute!

[Jee]

Spoiler

---

@BudionoS wrote:

Halo bro @Jee setahu saya di Google Maps itu jalurnya ditentukan oleh machine learning secara otomatis berdasarkan banyak pertimbangan, yang paling utama adalah rute terpendek, kemudian keseringan pengguna Google Maps melintasi rute itu, dan banyak lagi.

Namun machine learning itu kecerdasan yang terus belajar. Maka ketika rute yang disarankan banyak ditolak / diabaikan, si machine learning juga akan belajar bahwa rutenya ada yang kurang tepat.

Nah kalau ingin merubah jalur default itu, caranya dengan mengajari / men-training si machine learning system itu dengan 'menolak' rute yang diberikan, memindahkannya ke rute yang kita sarankan. Semakin banyak yang melakukan itu, besar peluang nanti rute yang disarankan tadi akan menjadi rute utama berwarna biru.

Bisa juga dengan memberikan masukan ketika trip sudah selesai, kan biasanya kita diminta kasih jempol atas atau bawah, nah kasih jempol bawah, lalu jelaskan mana yang kurang memuaskan, supaya nanti bisa ditinjau secara manual oleh tim pengembang

Ini hanya pendapat dan saran saya 🙂

---

Terimakasih mas @BudionoS , jika sistem memang berjalan demikian. Tetapi yang menjadi pertimbangan lain adalah tidak semua pengguna paham dengan sistem yang ada di Google Maps, maupun trik atau cara pengalihan rute yang di sarankan menjadi rute pilihan ke dua atau rute yang kita buat sendiri dengan menambah beberapa titik pemberhentian. 

Sisi lain ini adalah kebutuhan dari tempat wisata tersebut, jika menunggu sistem berubah berdasar penggunaan Google Maps saya kira bisa membutuhkan waktu lama, sedangkan pengunjung tempat wisata tersebut hampir setiap hari ada. Sambil menunggu proses perubahan, saya juga menyampaikan ke pengelola agar menggunakan cara klasik dengan memasang papan info atau banner untuk memberitahuan jalur yang layak di lalui

Semoga tim GMaps bisa cepat memberikan solusi yang terbaik 

thanks @NunungAfuah @AgoesSantosa @Ddimitra

[NunungAfuah]

Hai mas @Jee, selain mengirimkan feedback seperti yang saya tulis diatas, coba ikuti Langkah-langkah untuk melaporkan petunjuk arah yang salah ini. Semoga membantu 🙂

[Jee]

---

@NunungAfuah wrote:

Hai mas @Jee, selain mengirimkan feedback seperti yang saya tulis diatas, coba ikuti Langkah-langkah untuk melaporkan petunjuk arah yang salah ini. Semoga membantu 🙂

---

Terimakasih Mbak @NunungAfuah , siap di coba . Semoga bisa memberikan solusi untuk Wisata Bukit Teletubies