Z_Fitriani's post
cancel
Showing results for 
Search instead for 
Did you mean: 
Level 8

Gunung Padang, Antara Misteri dan Kontroversi

Tahun kemarin saya sekeluarga mengunjungi Gunung Padang yang sampai saat ini masih kontroversi dikalangan peneliti, arkeolog, ataupun pemerintah sebagai piramida terbesar di dunia. Gunung Padang adalah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi dapat dicapai sekitar 4 jam dari Kota Bandung. Disebut   sebagai kompleks punden berundak terbesar di  Asia Tenggara. Konon juga merupakan tempat pemujaan dan bermusik pada zaman megalitik karena disini juga terdapat batu musik yang kalau diketuk mengeluarkan nada Do Re Mi dst. 
Yang bisa main piano cobain main musik di sini tapi tidak boleh terlalu keras mengetuk batunya ya.
Gunung Padang memiliki tinggi 3 kali dari Borobudur dan luas 10 kali dari Borobudur. Wawww.... mendengarnya pun saya jadi penasaran. Makanya langsung memutuskan untuk ke sini, selain juga banyak cerita misteri yang ikut mewarnai kisah Gunung Padang ini.
Dari Bandung kami berangkat jam 5 pagi tiba di penghentian terakhir jam 9 pagi. Di sini kami sudah ditunggu deretan tukang ojek yang siap mengantar sampai ke atas biayanya 50 rb/motor/PP. Karena memang mobil tidak bisa sampai atas dengan alasan tempat parkir yang tidak mencukupi. Tapi kalau yang pakai motor bisa melanjutkan perjalanan. Yang pengen jalan kaki juga boleh lumayan buat olahraga.
Kalau mau keren cobain pake ojek, rutenya khusus, lewat belakang lokasi dan kondisi jalan yang dilewati menanjak, zig zag, melewati sungai2 kecil apalagi baru turun hujan, beuhhh bikin jantung dag dig dug dan benar-benar merasa 'petualang'. Sampai di puncak kita akan disuguhi euforia baru yang penuh takjub.
Hamparan batu berserakan dengan ukuran yang nyaris sama, memancarkan warna berbeda di setiap waktu pagi, siang atau sore.  Aneh bukan??? Sebagian dari batu-batu ini masih membentuk sebuah fungsi misalnya Batu Ibu Suri yang katanya adalah batu utama yang terletak paling tinggi. Batu Peraduan yang merupakan tempat tidur utama. Batu Macan yang terdapat Jejak kaki harimau pengawal Prabu Siliwangi. Atau Batu Kujang, yang konon disinggahi Prabu Siliwangi dan menaruh Kujang/senjata-nya disini, dll. Sebuah cerita yang memang sulit dipahami dengan akal sehat tapi itulah adanya. Sebuah pertanyaan yang tidak terjawab, tapi saya tidak terlalu fokus ke hal-hal misteri seperti ini.
Kesini pakailah alas kaki yang nyaman karena kondisi jalan yang berundak dan licin. Bawa bekal makanan dan minuman yang cukup karena yang penjual makanan belum terlalu banyak. Toilet juga belum bisa dikatakan layak. Akses jalan juga terjal dan berbatu, kalau kesini pakailah kendaraan yang benar2 kondisinya prima dan bahan bakar terisi penuh.
Oh iya begitu pulang di dekat tempat penjualan tiket masuk terdapat sebuah pancuran yang airnya berasal dari dalam Gunung Padang. Konon menurut penduduk setempat banyak khasiatnya, salah satunya  jika airnya dibasuh ke wajah akan membuat wajah  awet muda.Tiket masuk masih murah 5000/ orang.
Inilah Gunung Padang, terlepas dari misteri atau kontroversinya, bagi saya ini adalah tempat yang sangat spesial, wisata sejarah dan wisata edukasi sangat kental. Perjalanan ke sini akan sia-sia kalau cuma sekadar melihat atau memfoto, saran saya sebelum memulai melihat-lihat bisa menemui dulu petugas untuk menyewa atau meminta bantuan pemandu. Tidak ada tarif khusus, seikhlasnya kok.
Okeeee,,, Selamat berpetualang guys dari sini bisa melihat Gunung Gededari sini bisa melihat Gunung Gedetingkat paling atastingkat paling atasMemandang ke belakang, perkebunan pendudukMemandang ke belakang, perkebunan pendudukBatu KujangBatu KujangBatu PeraduanBatu PeraduanBatu Ibu SuriBatu Ibu SuriBatu HarimauBatu Harimau😉
Indonesia
3 comments
Level 7

Re: Gunung Padang, Antara Misteri dan Kontroversi


@IdaT wrote:
Tahun kemarin saya sekeluarga mengunjungi Gunung Padang yang sampai saat ini masih kontroversi dikalangan peneliti, arkeolog, ataupun pemerintah sebagai piramida terbesar di dunia. Gunung Padang adalah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi dapat dicapai sekitar 4 jam dari Kota Bandung. Disebut   sebagai kompleks punden berundak terbesar di  Asia Tenggara. Konon juga merupakan tempat pemujaan dan bermusik pada zaman megalitik karena disini juga terdapat batu musik yang kalau diketuk mengeluarkan nada Do Re Mi dst. 
Yang bisa main piano cobain main musik di sini tapi tidak boleh terlalu keras mengetuk batunya ya.
Gunung Padang memiliki tinggi 3 kali dari Borobudur dan luas 10 kali dari Borobudur. Wawww.... mendengarnya pun saya jadi penasaran. Makanya langsung memutuskan untuk ke sini, selain juga banyak cerita misteri yang ikut mewarnai kisah Gunung Padang ini.
Dari Bandung kami berangkat jam 5 pagi tiba di penghentian terakhir jam 9 pagi. Di sini kami sudah ditunggu deretan tukang ojek yang siap mengantar sampai ke atas biayanya 50 rb/motor/PP. Karena memang mobil tidak bisa sampai atas dengan alasan tempat parkir yang tidak mencukupi. Tapi kalau yang pakai motor bisa melanjutkan perjalanan. Yang pengen jalan kaki juga boleh lumayan buat olahraga.
Kalau mau keren cobain pake ojek, rutenya khusus, lewat belakang lokasi dan kondisi jalan yang dilewati menanjak, zig zag, melewati sungai2 kecil apalagi baru turun hujan, beuhhh bikin jantung dag dig dug dan benar-benar merasa 'petualang'. Sampai di puncak kita akan disuguhi euforia baru yang penuh takjub.
Hamparan batu berserakan dengan ukuran yang nyaris sama, memancarkan warna berbeda di setiap waktu pagi, siang atau sore.  Aneh bukan??? Sebagian dari batu-batu ini masih membentuk sebuah fungsi misalnya Batu Ibu Suri yang katanya adalah batu utama yang terletak paling tinggi. Batu Peraduan yang merupakan tempat tidur utama. Batu Macan yang terdapat Jejak kaki harimau pengawal Prabu Siliwangi. Atau Batu Kujang, yang konon disinggahi Prabu Siliwangi dan menaruh Kujang/senjata-nya disini, dll. Sebuah cerita yang memang sulit dipahami dengan akal sehat tapi itulah adanya. Sebuah pertanyaan yang tidak terjawab, tapi saya tidak terlalu fokus ke hal-hal misteri seperti ini.
Kesini pakailah alas kaki yang nyaman karena kondisi jalan yang berundak dan licin. Bawa bekal makanan dan minuman yang cukup karena yang penjual makanan belum terlalu banyak. Toilet juga belum bisa dikatakan layak. Akses jalan juga terjal dan berbatu, kalau kesini pakailah kendaraan yang benar2 kondisinya prima dan bahan bakar terisi penuh.
Oh iya begitu pulang di dekat tempat penjualan tiket masuk terdapat sebuah pancuran yang airnya berasal dari dalam Gunung Padang. Konon menurut penduduk setempat banyak khasiatnya, salah satunya  jika airnya dibasuh ke wajah akan membuat wajah  awet muda.Tiket masuk masih murah 5000/ orang.
Inilah Gunung Padang, terlepas dari misteri atau kontroversinya, bagi saya ini adalah tempat yang sangat spesial, wisata sejarah dan wisata edukasi sangat kental. Perjalanan ke sini akan sia-sia kalau cuma sekadar melihat atau memfoto, saran saya sebelum memulai melihat-lihat bisa menemui dulu petugas untuk menyewa atau meminta bantuan pemandu. Tidak ada tarif khusus, seikhlasnya kok.
Okeeee,,, Selamat berpetualang guys dari sini bisa melihat Gunung Gededari sini bisa melihat Gunung Gedetingkat paling atastingkat paling atasMemandang ke belakang, perkebunan pendudukMemandang ke belakang, perkebunan pendudukBatu KujangBatu KujangBatu PeraduanBatu PeraduanBatu Ibu SuriBatu Ibu SuriBatu HarimauBatu Harimau😉


@IdaT wrote:
Tahun kemarin saya sekeluarga mengunjungi Gunung Padang yang sampai saat ini masih kontroversi dikalangan peneliti, arkeolog, ataupun pemerintah sebagai piramida terbesar di dunia. Gunung Padang adalah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi dapat dicapai sekitar 4 jam dari Kota Bandung. Disebut   sebagai kompleks punden berundak terbesar di  Asia Tenggara. Konon juga merupakan tempat pemujaan dan bermusik pada zaman megalitik karena disini juga terdapat batu musik yang kalau diketuk mengeluarkan nada Do Re Mi dst. 
Yang bisa main piano cobain main musik di sini tapi tidak boleh terlalu keras mengetuk batunya ya.
Gunung Padang memiliki tinggi 3 kali dari Borobudur dan luas 10 kali dari Borobudur. Wawww.... mendengarnya pun saya jadi penasaran. Makanya langsung memutuskan untuk ke sini, selain juga banyak cerita misteri yang ikut mewarnai kisah Gunung Padang ini.
Dari Bandung kami berangkat jam 5 pagi tiba di penghentian terakhir jam 9 pagi. Di sini kami sudah ditunggu deretan tukang ojek yang siap mengantar sampai ke atas biayanya 50 rb/motor/PP. Karena memang mobil tidak bisa sampai atas dengan alasan tempat parkir yang tidak mencukupi. Tapi kalau yang pakai motor bisa melanjutkan perjalanan. Yang pengen jalan kaki juga boleh lumayan buat olahraga.
Kalau mau keren cobain pake ojek, rutenya khusus, lewat belakang lokasi dan kondisi jalan yang dilewati menanjak, zig zag, melewati sungai2 kecil apalagi baru turun hujan, beuhhh bikin jantung dag dig dug dan benar-benar merasa 'petualang'. Sampai di puncak kita akan disuguhi euforia baru yang penuh takjub.
Hamparan batu berserakan dengan ukuran yang nyaris sama, memancarkan warna berbeda di setiap waktu pagi, siang atau sore.  Aneh bukan??? Sebagian dari batu-batu ini masih membentuk sebuah fungsi misalnya Batu Ibu Suri yang katanya adalah batu utama yang terletak paling tinggi. Batu Peraduan yang merupakan tempat tidur utama. Batu Macan yang terdapat Jejak kaki harimau pengawal Prabu Siliwangi. Atau Batu Kujang, yang konon disinggahi Prabu Siliwangi dan menaruh Kujang/senjata-nya disini, dll. Sebuah cerita yang memang sulit dipahami dengan akal sehat tapi itulah adanya. Sebuah pertanyaan yang tidak terjawab, tapi saya tidak terlalu fokus ke hal-hal misteri seperti ini.
Kesini pakailah alas kaki yang nyaman karena kondisi jalan yang berundak dan licin. Bawa bekal makanan dan minuman yang cukup karena yang penjual makanan belum terlalu banyak. Toilet juga belum bisa dikatakan layak. Akses jalan juga terjal dan berbatu, kalau kesini pakailah kendaraan yang benar2 kondisinya prima dan bahan bakar terisi penuh.
Oh iya begitu pulang di dekat tempat penjualan tiket masuk terdapat sebuah pancuran yang airnya berasal dari dalam Gunung Padang. Konon menurut penduduk setempat banyak khasiatnya, salah satunya  jika airnya dibasuh ke wajah akan membuat wajah  awet muda.Tiket masuk masih murah 5000/ orang.
Inilah Gunung Padang, terlepas dari misteri atau kontroversinya, bagi saya ini adalah tempat yang sangat spesial, wisata sejarah dan wisata edukasi sangat kental. Perjalanan ke sini akan sia-sia kalau cuma sekadar melihat atau memfoto, saran saya sebelum memulai melihat-lihat bisa menemui dulu petugas untuk menyewa atau meminta bantuan pemandu. Tidak ada tarif khusus, seikhlasnya kok.
Okeeee,,, Selamat berpetualang guys dari sini bisa melihat Gunung Gededari sini bisa melihat Gunung Gedetingkat paling atastingkat paling atasMemandang ke belakang, perkebunan pendudukMemandang ke belakang, perkebunan pendudukBatu KujangBatu KujangBatu PeraduanBatu PeraduanBatu Ibu SuriBatu Ibu SuriBatu HarimauBatu Harimau😉



Keren gan


@IdaT wrote:
Tahun kemarin saya sekeluarga mengunjungi Gunung Padang yang sampai saat ini masih kontroversi dikalangan peneliti, arkeolog, ataupun pemerintah sebagai piramida terbesar di dunia. Gunung Padang adalah peninggalan kebudayaan Megalitikum di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi dapat dicapai sekitar 4 jam dari Kota Bandung. Disebut   sebagai kompleks punden berundak terbesar di  Asia Tenggara. Konon juga merupakan tempat pemujaan dan bermusik pada zaman megalitik karena disini juga terdapat batu musik yang kalau diketuk mengeluarkan nada Do Re Mi dst. 
Yang bisa main piano cobain main musik di sini tapi tidak boleh terlalu keras mengetuk batunya ya.
Gunung Padang memiliki tinggi 3 kali dari Borobudur dan luas 10 kali dari Borobudur. Wawww.... mendengarnya pun saya jadi penasaran. Makanya langsung memutuskan untuk ke sini, selain juga banyak cerita misteri yang ikut mewarnai kisah Gunung Padang ini.
Dari Bandung kami berangkat jam 5 pagi tiba di penghentian terakhir jam 9 pagi. Di sini kami sudah ditunggu deretan tukang ojek yang siap mengantar sampai ke atas biayanya 50 rb/motor/PP. Karena memang mobil tidak bisa sampai atas dengan alasan tempat parkir yang tidak mencukupi. Tapi kalau yang pakai motor bisa melanjutkan perjalanan. Yang pengen jalan kaki juga boleh lumayan buat olahraga.
Kalau mau keren cobain pake ojek, rutenya khusus, lewat belakang lokasi dan kondisi jalan yang dilewati menanjak, zig zag, melewati sungai2 kecil apalagi baru turun hujan, beuhhh bikin jantung dag dig dug dan benar-benar merasa 'petualang'. Sampai di puncak kita akan disuguhi euforia baru yang penuh takjub.
Hamparan batu berserakan dengan ukuran yang nyaris sama, memancarkan warna berbeda di setiap waktu pagi, siang atau sore.  Aneh bukan??? Sebagian dari batu-batu ini masih membentuk sebuah fungsi misalnya Batu Ibu Suri yang katanya adalah batu utama yang terletak paling tinggi. Batu Peraduan yang merupakan tempat tidur utama. Batu Macan yang terdapat Jejak kaki harimau pengawal Prabu Siliwangi. Atau Batu Kujang, yang konon disinggahi Prabu Siliwangi dan menaruh Kujang/senjata-nya disini, dll. Sebuah cerita yang memang sulit dipahami dengan akal sehat tapi itulah adanya. Sebuah pertanyaan yang tidak terjawab, tapi saya tidak terlalu fokus ke hal-hal misteri seperti ini.
Kesini pakailah alas kaki yang nyaman karena kondisi jalan yang berundak dan licin. Bawa bekal makanan dan minuman yang cukup karena yang penjual makanan belum terlalu banyak. Toilet juga belum bisa dikatakan layak. Akses jalan juga terjal dan berbatu, kalau kesini pakailah kendaraan yang benar2 kondisinya prima dan bahan bakar terisi penuh.
Oh iya begitu pulang di dekat tempat penjualan tiket masuk terdapat sebuah pancuran yang airnya berasal dari dalam Gunung Padang. Konon menurut penduduk setempat banyak khasiatnya, salah satunya  jika airnya dibasuh ke wajah akan membuat wajah  awet muda.Tiket masuk masih murah 5000/ orang.
Inilah Gunung Padang, terlepas dari misteri atau kontroversinya, bagi saya ini adalah tempat yang sangat spesial, wisata sejarah dan wisata edukasi sangat kental. Perjalanan ke sini akan sia-sia kalau cuma sekadar melihat atau memfoto, saran saya sebelum memulai melihat-lihat bisa menemui dulu petugas untuk menyewa atau meminta bantuan pemandu. Tidak ada tarif khusus, seikhlasnya kok.
Okeeee,,, Selamat berpetualang guys dari sini bisa melihat Gunung Gededari sini bisa melihat Gunung Gedetingkat paling atastingkat paling atasMemandang ke belakang, perkebunan pendudukMemandang ke belakang, perkebunan pendudukBatu KujangBatu KujangBatu PeraduanBatu PeraduanBatu Ibu SuriBatu Ibu SuriBatu HarimauBatu Harimau😉

 

Level 7

Bls: Gunung Padang, Antara Misteri dan Kontroversi

Salam @Z_Fitriani Terimakasih, tulisan anda memberikan informasi yang bermanfaat, menambah pengetahuan sejarah Kejayaan Indonesia.

 

Tepuk Tangan

Level 8

Bls: Gunung Padang, Antara Misteri dan Kontroversi

Terima kasih kembali @NursidiqA,, salam kenal yaaa