Iya… Sering banget ngalemin kayak gitu. Apalagi kalau pitanya jadi kusut karena karet playernya sudah kotor… Macet… Harus dibuka paksa… Hati2 menarik pitanya spy gak sampai putus… Lalu digulung pakai pensil… Hahaha… Saat diputar lagi suaranya jadi ‘ngegeleong’… Padahal buat beli satu album itu harus menabung dulu menyisihkan uang jajan sebulan. Belinya juga gak dekat, dari Cibinong harus ke Bogor yg tokonya lengkap, di Internusa (Sekarang Lippo Keboen Raya) … 
6 Likes
Terima kasih sudah dicolek om @BudiFXW .
Sama seperti yang dialami kak @maulins64 @V_Chris_O dan @Mrbadhogchannel saya pun pernah mengalami masa-masa di mana kaset pità dan pulpen menjadi benda penting dan saling berhubungan. Apalagi jika di dalam kaset itu adalah lagu-lagu kesayangan. Lamanya masa simpan dan seringnya diputar membuat pita kaset mulai bergaris, menekuk, bahkan kusut. Tentu saja senjata andalannya adalah ujung pulpen, untuk memutarnya agar nantinya tidak nyangkut di mesin tape pemutar. Atau jika ingin lompat ke lagu selanjutnya, memutar kaset dengan pulpen terkadang dianggap lebih mudah. Dan rasanya saat itu tampak keren jika ujung pulpen berhias guratan-guratan bekas memutar kaset pita.
Kejayaan benda canggih ini kemudian berganti dengan piringan Compact Disk (CD), lalu tergerus oleh yang lebih canggih bernama MP3/MP4 yang tinggal klik tombol PLAY, dan sekarang sudah dibenamkan di dalam gadget sehingga lebih praktis dibawa dalam genggaman. Meski demikian di beberapa tempat di daerah tempat tinggal saya kaset pita ini masih digunakan.
7 Likes
@ButterflyLD .Awesome .
You descibe it in details . And adding a pictures of a cassette with a pen.
Yes it need patient to hear our favorite songs over and over again.
A pen will help and note ruining the tape.
Thanks.
15 Likes