04-17-2017 11:23 PM - edited 04-18-2017 03:03 AM
Mendung sudah menyelimuti Kota Wisata Batu sejak pagi, udara dingin khas pegunungan terasa sekali. Angkat ransel dan mulailah kami berangkat menuju Desa Sumber Brantas yang berada di sisi selatan Kota Batu. Agenda geowalk Batu Local Guides kali ini adalah menjelajahi Brak Seng, sebuah lanskap pertanian yang merupakan tempat tertinggi di Batu. Berada diketinggian 1700 mdpl desa Sumberbrantas yang masuk kecamatan Bumiaji merupakan kawasan paling tinggi di Kota Batu. Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Desa Sumberbrantas dikelilingi lembah, jurang dan gugusan perbukitan, merupakan potensi besar untuk menjadi kawasan wisata alam. Dari sini kita bisa melihat dengan jelas (bila tidak mendung) aktivitas Gunung Arjuna dan Welirang. Tentunya hamparan luas tanaman sayuran dan aktivitas petani menjadi nilai tersendiri.
Dari alun-alun menuju ke barat dan berbelok ke arah kanan sejalur dengan arah ke Cangar. Batu banget kali ini ya... Duiiingin pooll 🙏. Setelah sampai di desa Sumber Brantas, gerimis tipis menyapa di awal perjalanan kami menuju Brak Seng. Memakai jas hujan akhirnya menjadi pilihan terakhir untuk melanjutkan perjalanan, tapi ada juga yang membawa payung kali ini.
Melewati perkampungan yang sarat aroma pertanian ini sangat menyenangkan karena di kanan kiri masih banyak lahan pekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam bit, bawang prei, dan bunga kol.
Jalan mulai menanjak kala kami sampai di perkebunan penduduk. Aktivitas pagi para petani yang diiringi hujan gerimis dam berkabut menjadi pemandangan unik.
Beberapa kali teman² sudah mengabadikan moment dan mengambil foto² lanscape pertanian yang indah, tampak gugusan tanaman wortel, kubis, kentang, dan bunga kol.
Kabut mulai menghilang ketika kami sampai di ketinggian, tampak gunung Welirang dan Arjuno yang gagah menjadi kenikmatan mata tersendiri. Sepanjang jalur naik turun ladang ini, pemandangan indah hampir tak terlewatkan mata. Spot-spot yang unik dan cantik memanjakan kami hingga lupa waktu. Jalur Brak Seng sebenarnya juga bisa dinikmati dengan menggunakan jeep, motor trail maupun sepeda.
Lanjut perjalanan pulang kami melewati hutan yang tidak terlalu panjang sebenarnya, tapi cukup makan waktu karena kondisi jalur setelah hujan yang amat licin. Jalan setapak juga agak berlumut, beberapa dari kami tak terhindar dari jatuh terpeleset. Bahkan bapak komandan terjatuh di aliran air yang berada di ujung hutan. Beruntung kami kali ini tidak ada yang sampai terluka parah.
Akhir perjalanan kami memasuki wilayah perkampungan penduduk dan kembali ke base camp di salah satu anggota BLG. Siap untuk membersihkan diri dan makan siang bersama ... mari pulaaaang 😊😊😋.
04-17-2017 11:56 PM
nice photo,
I can not realize the text
04-18-2017 01:37 AM
Wow - you guys are really rocking it!
04-18-2017 02:54 AM
@YanniY thank you so much... So glad i have joined an amazing local guide team 😍
04-18-2017 03:09 AM
Asyik menlelajah Batu.. dari ketinggian....kagak usah pergi ke Puncak.....
@ye_rachma wrote:Mendung sudah menyelimuti Kota Wisata Batu sejak pagi, udara dingin khas pegunungan terasa sekali. Angkat ransel dan mulailah kami berangkat menuju Desa Sumber Brantas yang berada di sisi selatan Kota Batu. Agenda geowalk Batu Local Guides kali ini adalah menjelajahi Brak Seng, sebuah lanskap pertanian yang merupakan tempat tertinggi di Batu. Berada diketinggian 1700 mdpl desa Sumberbrantas yang masuk kecamatan Bumiaji merupakan kawasan paling tinggi di Kota Batu. Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Desa Sumberbrantas dikelilingi lembah, jurang dan gugusan perbukitan, merupakan potensi besar untuk menjadi kawasan wisata alam. Dari sini kita bisa melihat dengan jelas (bila tidak mendung) aktivitas Gunung Arjuna dan Welirang. Tentunya hamparan luas tanaman sayuran dan aktivitas petani menjadi nilai tersendiri.
Dari alun-alun menuju ke barat dan berbelok ke arah kanan sejalur dengan arah ke Cangar. Batu banget kali ini ya... Duiiingin pooll 🙏. Setelah sampai di desa Sumber Brantas, gerimis tipis menyapa di awal perjalanan kami menuju Brak Seng. Memakai jas hujan akhirnya menjadi pilihan terakhir untuk melanjutkan perjalanan, tapi ada juga yang membawa payung kali ini.
Melewati perkampungan yang sarat aroma pertanian ini sangat menyenangkan karena di kanan kiri masih banyak lahan pekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam bit, bawang prei, dan bunga kol.
Jalan mulai menanjak kala kami sampai di perkebunan penduduk. Aktivitas pagi para petani yang diiringi hujan gerimis dam berkabut menjadi pemandangan unik.
Beberapa kali teman² sudah mengabadikan moment dan mengambil foto² lanscape pertanian yang indah, tampak gugusan tanaman wortel, kubis, kentang, dan bunga kol.
Kabut mulai menghilang ketika kami sampai di ketinggian, tampak gunung Welirang dan Arjuno yang gagah menjadi kenikmatan mata tersendiri. Sepanjang jalur naik turun ladang ini, pemandangan indah hampir tak terlewatkan mata. Spot-spot yang unik dan cantik memanjakan kami hingga lupa waktu. Jalur Brak Seng sebenarnya juga bisa dinikmati dengan menggunakan jeep, motor trail maupun sepeda.
Lanjut perjalanan pulang kami melewati hutan yang tidak terlalu panjang sebenarnya, tapi cukup makan waktu karena kondisi jalur setelah hujan yang amat licin. Jalan setapak juga agak berlumut, beberapa dari kami tak terhindar dari jatuh terpeleset. Bahkan bapak komandan terjatuh di aliran air yang berada di ujung hutan. Beruntung kami kali ini tidak ada yang sampai terluka parah.
Akhir perjalanan kami memasuki wilayah perkampungan penduduk dan kembali ke base camp di salah satu anggota BLG. Siap untuk membersihkan diri dan makan siang bersama ... mari pulaaaang 😊😊😋.
04-18-2017 03:15 AM
Asyik Bisa pergi ke Braksenf
Tak usah ke Puncak. Di Batupun ada Puncak....
@ye_rachma wrote:Mendung sudah menyelimuti Kota Wisata Batu sejak pagi, udara dingin khas pegunungan terasa sekali. Angkat ransel dan mulailah kami berangkat menuju Desa Sumber Brantas yang berada di sisi selatan Kota Batu. Agenda geowalk Batu Local Guides kali ini adalah menjelajahi Brak Seng, sebuah lanskap pertanian yang merupakan tempat tertinggi di Batu. Berada diketinggian 1700 mdpl desa Sumberbrantas yang masuk kecamatan Bumiaji merupakan kawasan paling tinggi di Kota Batu. Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Desa Sumberbrantas dikelilingi lembah, jurang dan gugusan perbukitan, merupakan potensi besar untuk menjadi kawasan wisata alam. Dari sini kita bisa melihat dengan jelas (bila tidak mendung) aktivitas Gunung Arjuna dan Welirang. Tentunya hamparan luas tanaman sayuran dan aktivitas petani menjadi nilai tersendiri.
Dari alun-alun menuju ke barat dan berbelok ke arah kanan sejalur dengan arah ke Cangar. Batu banget kali ini ya... Duiiingin pooll 🙏. Setelah sampai di desa Sumber Brantas, gerimis tipis menyapa di awal perjalanan kami menuju Brak Seng. Memakai jas hujan akhirnya menjadi pilihan terakhir untuk melanjutkan perjalanan, tapi ada juga yang membawa payung kali ini.
Melewati perkampungan yang sarat aroma pertanian ini sangat menyenangkan karena di kanan kiri masih banyak lahan pekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam bit, bawang prei, dan bunga kol.
Jalan mulai menanjak kala kami sampai di perkebunan penduduk. Aktivitas pagi para petani yang diiringi hujan gerimis dam berkabut menjadi pemandangan unik.
Beberapa kali teman² sudah mengabadikan moment dan mengambil foto² lanscape pertanian yang indah, tampak gugusan tanaman wortel, kubis, kentang, dan bunga kol.
Kabut mulai menghilang ketika kami sampai di ketinggian, tampak gunung Welirang dan Arjuno yang gagah menjadi kenikmatan mata tersendiri. Sepanjang jalur naik turun ladang ini, pemandangan indah hampir tak terlewatkan mata. Spot-spot yang unik dan cantik memanjakan kami hingga lupa waktu. Jalur Brak Seng sebenarnya juga bisa dinikmati dengan menggunakan jeep, motor trail maupun sepeda.
Lanjut perjalanan pulang kami melewati hutan yang tidak terlalu panjang sebenarnya, tapi cukup makan waktu karena kondisi jalur setelah hujan yang amat licin. Jalan setapak juga agak berlumut, beberapa dari kami tak terhindar dari jatuh terpeleset. Bahkan bapak komandan terjatuh di aliran air yang berada di ujung hutan. Beruntung kami kali ini tidak ada yang sampai terluka parah.
Akhir perjalanan kami memasuki wilayah perkampungan penduduk dan kembali ke base camp di salah satu anggota BLG. Siap untuk membersihkan diri dan makan siang bersama ... mari pulaaaang 😊😊😋.
@ye_rachma wrote:Mendung sudah menyelimuti Kota Wisata Batu sejak pagi, udara dingin khas pegunungan terasa sekali. Angkat ransel dan mulailah kami berangkat menuju Desa Sumber Brantas yang berada di sisi selatan Kota Batu. Agenda geowalk Batu Local Guides kali ini adalah menjelajahi Brak Seng, sebuah lanskap pertanian yang merupakan tempat tertinggi di Batu. Berada diketinggian 1700 mdpl desa Sumberbrantas yang masuk kecamatan Bumiaji merupakan kawasan paling tinggi di Kota Batu. Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto. Desa Sumberbrantas dikelilingi lembah, jurang dan gugusan perbukitan, merupakan potensi besar untuk menjadi kawasan wisata alam. Dari sini kita bisa melihat dengan jelas (bila tidak mendung) aktivitas Gunung Arjuna dan Welirang. Tentunya hamparan luas tanaman sayuran dan aktivitas petani menjadi nilai tersendiri.
Dari alun-alun menuju ke barat dan berbelok ke arah kanan sejalur dengan arah ke Cangar. Batu banget kali ini ya... Duiiingin pooll 🙏. Setelah sampai di desa Sumber Brantas, gerimis tipis menyapa di awal perjalanan kami menuju Brak Seng. Memakai jas hujan akhirnya menjadi pilihan terakhir untuk melanjutkan perjalanan, tapi ada juga yang membawa payung kali ini.
Melewati perkampungan yang sarat aroma pertanian ini sangat menyenangkan karena di kanan kiri masih banyak lahan pekarangan yang dimanfaatkan untuk menanam bit, bawang prei, dan bunga kol.
Jalan mulai menanjak kala kami sampai di perkebunan penduduk. Aktivitas pagi para petani yang diiringi hujan gerimis dam berkabut menjadi pemandangan unik.
Beberapa kali teman² sudah mengabadikan moment dan mengambil foto² lanscape pertanian yang indah, tampak gugusan tanaman wortel, kubis, kentang, dan bunga kol.
Kabut mulai menghilang ketika kami sampai di ketinggian, tampak gunung Welirang dan Arjuno yang gagah menjadi kenikmatan mata tersendiri. Sepanjang jalur naik turun ladang ini, pemandangan indah hampir tak terlewatkan mata. Spot-spot yang unik dan cantik memanjakan kami hingga lupa waktu. Jalur Brak Seng sebenarnya juga bisa dinikmati dengan menggunakan jeep, motor trail maupun sepeda.
Lanjut perjalanan pulang kami melewati hutan yang tidak terlalu panjang sebenarnya, tapi cukup makan waktu karena kondisi jalur setelah hujan yang amat licin. Jalan setapak juga agak berlumut, beberapa dari kami tak terhindar dari jatuh terpeleset. Bahkan bapak komandan terjatuh di aliran air yang berada di ujung hutan. Beruntung kami kali ini tidak ada yang sampai terluka parah.
Akhir perjalanan kami memasuki wilayah perkampungan penduduk dan kembali ke base camp di salah satu anggota BLG. Siap untuk membersihkan diri dan makan siang bersama ... mari pulaaaang 😊😊😋.
04-18-2017 03:16 AM
Kakak @JuwarniPawuh lebih seger di sini ya mbak... Di puncak malah sering macetnya malahan😄
04-18-2017 03:37 AM
Membaca dan melihat photo2nya aja sudah menyenangkan apalagi ikuuuttt... senang bangeeettt....
04-18-2017 04:13 AM
.....sungguh cerita brakseng yang indah...menampilkan keindahan yg tiada tara ...