Mahmur-Marganti's post
cancel
Showing results for 
Search instead for 
Did you mean: 
Level 10

Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

Bagaimana kisah 11 mayat yang tidak membusuk dalam waktu lama? ikuti perjalanan saya ke Desa Trunyan, di Gunung Batur, Bali, Indonesia

 

 

Desa Trunyan terletak di Danau Batur, Pulau Bali. Walaupun berjarak 65 km dari Denpasar, tidak perlu sedih menuju ke desa di Danau Batur ini, sebab sepanjang perjalanan banyak pemandangan indah yang dilalui, seperti Panelokan yang memiliki view pegunungan dan terasering yang indah, ditambah udara segar yang bisa kita nikmati sepanjang perjalanan.

 

Dari Danau Batur, selangkah lagi menuju desa Trunyan dengan menggunakan perahu menyebrang danau. Tarif umum perahu yang digunakan pulang pergi ke desa Trunyan Rp 300.000 per perahu, jadi bila kau 10 orang setiap orang cukup membayar Rp 30.000

 

Keunikan Desa Trunyan ini adalah terdapat 11 mayat dalam “ancak sanji” atau bambu yang disusun berkerucut. Bambu ini berisi mayat dengan penutup setengah badan dan wajah jelas terlihat. Sekeliling ancak sanji ini diletakkan barang-barang seperti sandal, foto, pakaian, atau benda-benda lain milik jenazah semasa hidup yang sengaja dibawa oleh keluarga jenazah.

(11 Ancak Sanji, di dalamnya terdapat mayat-mayat yang diletakkan hingga mengering tanpa mengeluarkan bau)(11 Ancak Sanji, di dalamnya terdapat mayat-mayat yang diletakkan hingga mengering tanpa mengeluarkan bau)

 

Tentu bukan hal unik namanya jika mayat ini mengeluarkan bau dan membusuk. Sebelas mayat itu tidak busuk dan tidak bau. Apa rahasianya…? Ya, tentu ada rahasianya, yaitu sebuah pohon Taru Menyan di kuburan ini. Wangi yang dihasilkan mulai akar hingga pucuk pohon yang konon hanya ada 1 di dunia ini membuat 11 jenazah yang terkulai tidak bau dan tidak pula membusuk.

 

Jika hanya terdapat 11 jenazah yang diletakkan di Kuburan Trunyan, lalu kemana jenazah lain? Di desa Trunyan penduduknya tidak menggunakan tradisi Ngaben (membakar mayat)  seperti yang dilakukan di Bali Daratan. Perlakuan jenazah di "Bali Age" atau Bali Asli, terbagi menjadi dua yaitu dikubur sebagai layaknya jenazah lain dan untuk orang yang meninggal dengan wajar, bukan karena penyakit, bukan karena kecelakaan, dan orang tersebut sudah menikah mayatnya diletakkan di Kuburan Trunyan, tentu bila ada tempat kosong dari 11 Ancak Saji yang tersedia. Bila belum tersedia karena mayat yang ada di Ancak Saji itu belum mengering menjadi tengkorak, mayat dikubur. 

 

Hanya ada 11 ancak sanji yang disediakan di Kuburan Trunyan, lalu jika ada jenazah baru bagaimana? Setelah beberapa lama jenazah tersebut akan mengering seperti tengkorak. Saat itu artinya sudah selesai waktu menghuni mayat di ancak sanji. Tengkorak yang mengering tersebut dikeluarkan dari ancak sanji sebab jenazah tersebut harus berbagi tempat dengan ‘pendatang baru’.

 

(tulang tengkorak yang itu sebelumnya adalah "penghuni" Ancak Saji, setelah dianggap cukup, tengkorak itu dikeluarkan dari Ancak Saji dan dibiarkan mengering)(tulang tengkorak yang itu sebelumnya adalah "penghuni" Ancak Saji, setelah dianggap cukup, tengkorak itu dikeluarkan dari Ancak Saji dan dibiarkan mengering)

Keunikan pola pemakaman ini tidak banyak diketahui oleh orang, sebab di Bali Tradisi Ngaben sudah sangat terkenal, padahal Tradisi Ngaben itu sendiri dibawa oleh orang-orang Hindu yang terusir dari Kerajaan Hindu Majapahit di Trowulan, Jawa Timur. (Saya pernah ceritakan 3 kelompok yang terusir saat Kerajaan Hindu Majapahit dikalahkan oleh kekuasaan Islam: Superman itu Bernama Suku Osing

 

(Keluarga jenazah kadang mengunjungi tempat ini dan mereka meletakkan rokok dekat mulut tengkorak tersebut. Karena mereka berkeyakinan arwah orang yang sudah meninggal itu masih ada di sekitar terngkorak ini. Rokok yang diletakkan pun sesuai dengan rokok yang dihisap ketika orang itu masih hidup)(Keluarga jenazah kadang mengunjungi tempat ini dan mereka meletakkan rokok dekat mulut tengkorak tersebut. Karena mereka berkeyakinan arwah orang yang sudah meninggal itu masih ada di sekitar terngkorak ini. Rokok yang diletakkan pun sesuai dengan rokok yang dihisap ketika orang itu masih hidup)

 

TIPS: Jika Anda berniat melihat-lihat terlebih dahulu desa Trunyan lengkap dengan keaslian Bali, sebaiknya jangan menginjakan kaki terlebih dahulu di Kuburan Trunyan. Keyakinan penduduk Trunyan tidak boleh berkunjung ke Pura di desa setelah mengunjungi kuburan di hari yang sama.

 

 

 

 

 

Indonesian connoisseurs from Indonesia
Terunyan, Bangli Regency, Bali, Indonesia
10 comments
Google Moderator

Re: Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

Halo @Mahmur-Marganti,

 

Terima kasih sudah berbagi, saya banyak mendengar mengenai tempat ini di Bali tapi tidak berani untuk mengunjunginya, apakah seram tempatnya?

 

Saran dari saya, mungkin bisa dihapus foto pertama karena visualnya dapat membuat beberapa orang tidak nyaman. 

Due to the volume of private messages Google Moderators receive, I do not read or respond to private messages. Please post publicly so others may benefit from your discussion. If you require urgent assistance, please tag a Google Moderator. Thank you!

Level 10
Google Moderator

Re: Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

Hello @Mahmur-Marganti,

 

Thank you for sharing with us your experience and the special traditions in that region. As @AngieYC told me you have to go there by boat, is this true?

Due to the volume of private messages Google Moderators receive, I do not read or respond to private messages. Please post publicly so others may benefit from your discussion. If you require urgent assistance, please tag a Google Moderator. Thank you!

Level 10

Re: Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

terima kasih @AngieYC saya sudah ganti foto itu dengan foto lain, semoga pembaca tetap bisa membayangkan isi ancak saji itu yah.

 

Sebagai tempat pemakaman apalagi yang ada di situ mayat yang masih utuh dan berada di hutan yang lebat, menurut saya seram, apalagi tulang-belulang manusia berserekan di sekitar situ. tapi seru kok! 

 

Indonesian connoisseurs from Indonesia
Level 10

Re: Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

Hi @davidhyno terima kasih sudah menangapi cerita saya. 

 

Have a nice day! 

Indonesian connoisseurs from Indonesia
Level 10

Re: Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

Hi @Ivi_Ge senang berbagi cerita seru saya ke banyak orang. 

 

@AngieYC benar, jalur terbaik menuju desa ini adalah dengan menggunakan perahu dari sisi danau, sebetulnya selain perahu kita bisa menggunakan mobil tapi harus melalui jalur yang sulit ditempuh, melewati lembah dan hutan belantara dan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding menggunakan perahu.

 

Oh iya, ada kenikmatan lain menggunakan perahu: suguhan pemandangan indah sepanjang perjalanan bikin perjalanan terasa sebentar. 

 

 

Indonesian connoisseurs from Indonesia
Level 10

Re: Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

oh iya @davidhyno satu lagi: 

 

saya sangat iri dengan bagde kamu hehehe

Indonesian connoisseurs from Indonesia
Google Moderator

Re: Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

Halo @Mahmur-Marganti,

 

Terima kasih telah mengganti foto tersebut. Sebenernya penasaran namun masih ada perasaan takut untuk berkunjung kesana. 

Due to the volume of private messages Google Moderators receive, I do not read or respond to private messages. Please post publicly so others may benefit from your discussion. If you require urgent assistance, please tag a Google Moderator. Thank you!

Level 10

Re: Kisah Mayat di Desa Trunyan, Bali-Indonesia

Jangan takut dong @AngieYC kamu harus merasakan Bali dari sisi yang berbeda hehehe. 

 

Oh iya setelah ini saya mau cerita tentang kunjungan saya ke Taman Nasional Bali Barat, supaya kamu juga bisa merasakan Bali dari sisi yang berbeda, bukan pantai dan bukan tempat hiburan malam. Taman Nasional Bali Barat adalah habitat asli Burung Jalak Bali yang hampir punah. Saya punya foto cantik Jalak Bali di alam liar yang saya ambil pakai kamera DSLR saya, tunggu yah, saya selesaikan 1 pekerjaan saya dulu. 

 

 

Indonesian connoisseurs from Indonesia