*X-Plore Goa*
Hallo sobat local guides dimanapun kalian berada,,
Ni mo bagi pengalaman dikit tentang pengalaman jelajah Goa Malang Timur,,
Pagi yang cerah ini membuat tim kami bersemangat untuk melakukan explore hari ini. Lokasi awal yang akan kami tuju adalah Coban Trisula. Namun karena beberapa pertimbangan maka tim memutuskan untuk mengganti tujuan, yakni mencari keberadaan Coban Cebol berdasar cerita dari mas fery.
Titik kumpul kita adalah warung Yuk Ell, sekaligus titik start perjalanan tim explore hari ini. Berangkat dari Desa Jeru (warung yuk ell) Kec. Tumpang - Kab. Malang pada pukul 10.15 wib.Tim X-Plore beranggotakan: Anugrah, Iswahyudi, Andri dan dipandu oleh Sam Fery.
Tracking kami dimulai dengan menyusuri aliran bantaran Sungai Cokro yang melewati perkampungan, dan perkebunan warga.
Setelah kurang lebih 40 menit perjalanan, kita akan sampai di DAM 1 setelah sebelumnya melewati DAM 2 dan 3.
Meninggalkan DAM 1 tracking berlanjut menyusuri aliran sungai Cokro, membelah semak, menerobos perkebunan dan beberapa kali harus menyeberang sungai dengan arus yang lumayan deras.
Setelah kurang lebih 60 menit, tim sampai di Goa Cendelo (cendela). Pukul 11.15 kami tiba di Goa Cendelo. Disana beruntung kita bisa bertemu dengan Mas Giyono (Si manusia gua) Setelah istirahat, menjalankan sholat serta makan bersama dengan Manusia Goa.
Tepat pukul 12.30 kami kembali melanjutkan tracking menuju Goa Watu Payung. Tetap dengan jalur membelah sungai, menerobos perkebunan dan membelah semak belukar sambil mencari jalan setapak.
Sekitar pukul 13.15 kami sampai di Goa Watu Payung. Dinamakan Watu Payung karena ditempat ini, dinding batu di atas sungai membentuk cekungan yang sangat besar seakan menjadi atap bagi orang yang melintas di bawahnya. Ditahun 1990 bagian bawah Watu payung konon rata, sehingga seperti balai pertemuan. Namun sayang saat ini bagian bawahnya sudah tidak lagi rata sepenuhnya, dikarenakan mungkin ada aktifitas pengerukan pasir oleh warga sekitar. Dan yang lebih disayangkan lagi adalah aksi fandalisme oknum oknum yang tidak bertanggung jawab. Namun demikian tidak mengurangi keindahan tempat ini, apalagi saat sinar matahari menerobos masuk diantara dua tebing sebelum watu payung.
Pukul 13.45 kami kembali melanjutkan misi mencari keberadaan Coban Cebol yang diceritakan. Kali ini track yang sedikit berat, karena selain harus menyusuri sungai dengan arus yang deras, kami harus mencari jalan untuk mempersingkat waktu.
Selama perjalanan kami disuguhi dengan pemandangan tebing tebing tinggi. Sempat mengalami kebingungan ditengah perkebunan, kami menemukan sebuah tebing bercelah atau tebing belah. Sejenak berada disitu kami melanjutkan perjalanan menuju Goa Lowo (Kelelawar) dengan sedikit petunjuk dari warga yang kebetulan berada disitu. Dengan harapan masih dapat menemukan Coban Cebol yang jadi target perjalanan.
Beruntungnya dari tebing celah kami sedikit terbantu dengan jalan yang baru dilalui warga menuju Goa Lowo. Tepat pukul 14.15 kami sampai di mulut Goa Lowo. Dan tepat didepan mulut Goa Lowo ada coban kecil yang kita sebut Coban Anak Lowo.
Sepertinya warga masih mengupayakan untuk membuka akses ke Goa Lowo ini.
Sayangnya untuk masuk ke dalam gua yang konon menurut penuturan warga ada ruangan luas di dalamnya, kami terkendala akses masuknya. Karena untuk memasuki Goa ini harus merayap, sebab tepat di pintu Goa seperti ada patahan lempengan batu yang cukup besar.
Setelah berapa saat dengan masih rasa penasaran dengan keberadaan Coban Cebol kami putuskan melanjutkan perjalanan. Tepat pukul 14.30 dengan memanjat akar pohon yang besar untuk sampai diatas Goa. Tak disangka setelah berhasil sampai diatas, tepat dibawah akar pohon yang membentuk celah sempit. Kami disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan dari ketinggian berupa deretan tebing tinggi.
Yang tidak kami sangka lagi ternyata daerah tebing tebing tersebut adalah kawasan Coban Jidor yang dikenal warga saat ini.
Dan dari tempat ini Tim memutuskan mengakhiri pencarian Coban Cebol, dengan asumsi mungkin Coban Cebol yang kita cari saat ini adalah Coban Jidor yang populer saat ini. Tepat pukul 14.45 kami putuskan untuk kembali. Dari titik akhir rasanya tidak memungkinkan jika harus kembali melalui jalan berangkat tadi karena waktu yang semakin sore.
Akhirnya kami putuskan untuk turun membelah aliran sungai kemudian mendaki bukit ke arah Desa Benjor. Kali ini tracknya benar benar menguras habis tenaga Tim kita. Karena selain harus dihadapkan dengan track yang menanjak kami berusaha mencari jalan setapak yang digunakan warga menuju kebun disekitar tempat tersebut. Setelah hampir 40 menit yang melelahkan,tepat pukul 15.25 kami muncul kepermukaan (bertemu jalan aspal, akses warga benjor)
Beberapa saat kami beristirahat ditepi jalan, utk melepas lelah. Ada anggota tim yg mengalami lecet2 dikaki dan juga kram kaki.
Mengingat waktu yg sudah semakin sore, Pejalanan kami lanjutkan menyusuri jln, yg dikanan kirinya banyak terdapat tanaman tebu. Tawa canda menyertai Pejalanan kami utk sekedar menghilang rasa lelah. Pk 16.10 kami tiba dilokasi taman buah jeru, sekalian beristirahat sejenak meluruskan kaki2 kami yg sudah terasa berat utk melangkah.
Melihat dri kondisi tsb, Mas fery berinisiatif utk meminta tolong mbak el utk menjemput kami di lokasi taman buah jeru.
Sekitar Pk 17.10 akhirnya kami tiba di titik pemberangka awal. Dan aksi Xplor goa ini berakhir.
🔅Begitu banyak pengalaman luar biasa yg telah kami lalui. Goa alami yg mungkin selama ini jarang dikunjungi wisatawan, mungkin sudah waktunya keberadaan Goa bisa dijadikan Destinasi alternatif wisata bagi Traveler (iss,anu red)
Minggu, 08 Juli 2018
#Salam X-plore Wisata Malang
#batulocalguides
#malanglocalguides
#Special Thanks to sam Ferry
2022
