WORLD Water Day 2019 di Kota Bogor, Jawa Barat, Indonesia pada Sabtu 23 Maret kemarin diperingati dengan beberapa rangkaian kegiatan dalam acara Kopi Pinggir Kali #5 dengan tema Air dan Bumi Demi Masa Depan. Peserta yang datang dari kalangan pemerintah, dunia usaha, komunitas, akademisi dan media. Dari pemerintah hadir Sekretaris Kecamatan Tanah Sareal, Lurah Tanah Sareal, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) lembaga di bawah Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Republik Indonesia, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah ndonesia (PMI). Dari Akademisi adalah perwakilan dari Institute Pertanian Bogor (IPB), Universitas Ibnu Khaldun. Dari Komunitas adalah Bogor Ciliwung Community (Komunitas Peduli Ciliwung), Gerakan Ciliwung Bersih, Bogor Womens Club, Karang Taruna RW XII Kel. Kedung Badak, Bogor Local Guides, Polisi Masyarakat (POLMAS Bogor Raya), Komunitas SAR & Rescue, Pramuka Kwarcab Kota Bogor, Komunitas Pecinta Alam (KOPAL) serta peserta Kongres Sungai Indonesia 4. Dari dunia usaha adalah perwakilan manajemen pengelola Plaza Jambu Dua, Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya - Kota Bogor, Perwakilan dari Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Bogor). Dari media ada RTV (Rajawali Televisi - Jakarta).
Kegiatan dimulai dengan registrasi dan menikmati kopi pagi dengan konsep bayar suka-suka. Kopi disajikan dengan cangkir kertas. Kopi diseduh dengan manual brewing. Peserta bisa menikmati kopi dengan membayar sukarela. Salah satu kedai kopi yang menyajikan adalah Nosy Kahve diserbu peserta aksi. Kemudian dilanjutkan dengan tausyiah tentang lingkungan oleh Ustadz Haji Dadang Munawar. Dalam pesan yang disampaikan, bahwa manusia yang tidak menjaga air dan bumi beserta isinya adalah manusia yang kejam. Kemudian dilanjutkan dengan olah raga pagi dengan senam Zumba. Hampir setengah peserta memenuhi area depan panggung untuk mengikuti gerakan dari instruktur senam.
Dalam sesi diskusi, ada narasumber dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya, Praktisi Media dan Komunitas. Dalam sesi diskusi dapat ditangkap dengan jelas bahwa kepedulian tidak cukup dengan kata saja. Tapi perlu tindakan nyata individu, lembaga atau kelompok secara bersama lewat berbagai cara. Bisa melakukan dengan menjaga lingkungan tetap bersih, menjaga sumber mata air, menanam pohon, kampanye lewat beragam media. Baik lewat media digital, koran, majalah. Manusia tidak bisa hidup tanpa air. Sementara, salah satu praktisi Bank Sampah, Om Pay berbagi pengalaman. Bagaimana sampah dari rumah tangga tidak mencemari sungai sebagai salah satu sumber air bersih bagi masyarakat dan dapat bernilai ekonomi dan lingkungan dengan cara dipilah dari rumah. Dalam sesi diskusi disajikan snack berupa jagung, pisang dan singkong rebus dalam wadah tampah beralaskan daun pisang.
Setelah sesi diskusi interakti, dilanjutkan dengan acara membersihkan daratan di sekitar sungai Ciliwung di sekitar Jembatan Situ Duit . Peserta yang berjumlah sekitar 300 orang. Dalam waktu sekitar 90 menit, peserta aksi mengumpulkan sampah daratan sekitar sungai sebanyak 110 karung atau setara 2 ton. Sampah ini berupa plastik kemasan sekali pakai, styrofoam, kain, botol kaca dan sampah an-organik lainnya.
Semua peserta tak terkecuali Local Guides yang hadir menikmati suasana cukup indah di tengah suasana panas. Maklum saja, aksi membersihkan sungai mulai sekitar pukul 10.15. Di sela waktu membersihkan sungai ada yang mengabadikan suasana dengan foto-foto, membuat video. Lelah? Pasti…
Dalam suasana kehausan, panitia acara sudah menyiapkan air minum isi ulang berikut gelas. Bagi yang membawa tumblr tinggal isi. Ini juga sebagai bentuk cara kampanye untuk mengurangi sampah ke masan dari botol minum sekali pakai
Terima kasih untuk kita bersama bagi teman-teman dari Jakarta, Depok dan Bogor Local Guides yang turut serta beraksi di peringatan World Water Day 2019. Selamatkan Air dan Bumi Demi Masa Depan! Sampai jumpa pada meetup selanjutnya.