Hari ini, Minggu, 23 Februari 2020 Kebumen Local Guides kembali mengadakan meet up yang kedua di tahun 2020.Dihadiri 10 anggota.
Agenda kami sedikit berbeda dari biasanya. Karena kami mengunjungi 2 lokasi UMKM ( Usaha Kecil dan Menengah) dan 1 kafe.
Jam setengah delapan pagi, sebelum meet up dimulai saya dan 2 anggota KLG ( Kebumen Local Guides) Danu Irwanto & Om Adiyanto Sukardi sengaja mencari sarapan terlebih dahulu, menikmati sajian kuliner khas Kebumen, Nasi Penggel .Sajian nasi dilengkapi sayur daun singkong +nangka + babat.Om Adiyanto Sukardi bahkan sampai ketagihan setelah mencoba seminggu yang lalu.
Karena waktu sudah menunjukan pukul 08:00 kami segera menuju lokasi meeting point, di Perpustakaan Daerah Kebumen,yang lokasinya tidak jauh dari Alun-Alun Kebumen ,yang setiap minggu pagi diselenggarakan Car Free Day, sehingga banyak warga yang mendatangi alun-alun Kebumen.
Setelah memarkirkan sepeda motor kami, kami langsung masuk ke ruangan perpustakaan. Ya, hari Minggu tetap buka .Dan cukup banyak pengunjung ,yang kebanyakan anak-anak. Salut ya buat adek-adek ini, hari minggu masih menyempatkan diri untuk membaca buku.
Setelah semua anggota berkumpul, kami langsung menuju lokasi yang pertama.
#Sangkrip Kaos
Lokasinya hanya berjarak 1,4 km dari Perpustakaan Daerah Kebumen. Ditempuh selama 4 menit.
Sampai di lokasi kami disambut oleh Mas Tofik selaku pemilik Sangkrip Kaos. Ya kami sudah membuat janji beberapa hari sebelumnya. Kamipun meminta izin kepada beliau untuk melihat kedalam lokasi pembuatan kaos, mengambil gambar produk. Semua produk di Sangkrip kaos bertemakan Kebumen. Awal mulanya mas Tofik menggunakan merk “Wong Kebumen” tapi menurut beliau nama tersebut dirasa kurang menjual. Akhirnya beliau memutuskan menggunakan nama Sangkrip.
Ya nama Sangkrip pun diambil dari seorang tokoh bernama Joko Sangkrip
ia adalah putra Pangeran Puger/Paku Buwono I dari Mataram, dimana ibu Joko Sangrib masih adik ipar dari Demang Honggoyudo di Kuthawinangun.
Karena kaos Sangkrip bertemakan Kebumen, maka pelanggannya pun kebanyakan orang Kebumen perantauan.
Meskipun produknya bertemakan Kebumen, tidak menutup kemungkinan membuat desain lain dari luar daerah, jika ada yang memesan. Sangkrip Kaos sudah beroperasi dari tahun 2014 .Dari yang awalnya hanya memproduksi 12 kaos saja.
Tapi sekarang sudah semakin berkembang.
Setelah mengambil gambar produk kamipun melihat proses produksinya.
Dan ternyata lokasi ini belum diklaim bisnis. Kamipun menyarankan kepada pemilik untuk melakukan klaim bisnis
Karena waktu sudah semakin siang, kamipun menuju ke lokasi yang kedua yaitu Hury Accessories Jenitri yang hanya berjarak 900 meter dari Sangkrip Kaos.
Lanjut Ke Bagian 2 di sini