Pisang Plenet vs Wedang Ronde

Pilih Pisang Plenet atau Wedang Ronde? Bagi yang belum kenal kedua jajanan legendaris tersebut, yuk kanalan dulu.

Pisang Plenet

Pisang Plenet adalah jajanan jadul khas Semarang. Datanglah pada malam akhir pekan ke Pasar Semawis! Temukan jajanan yang langka ini di antara keramaian orang dan kuliner lain yang berjejeran rapi di samping kanan dan kiri. Pisang Plenet terbuat dari pisang gepok (Cardava Banana) yang dipipihkan lalu diolesi mentega dan dibakar di atas arang hingga tingkat kematangan merata. Pisang Plenet memiliki rasa yang manis dari pisang gepok, ada rasa tambahan yang dapat dipilih seperti cokelat, keju, kacang, selai nanas, ada juga rasa kombinasi dari beberapa rasa. Harganya ekonomis, bisa dimakan di tempat dengan nyaman, satu tips, karena jumlah kursi dan meja yang terbatas di Pasar Semawis, datanglah di akhir waktu (sekitar setengah jam menjelang pasar tutup) karena pengunjung sudah mulai sepi, tapi jangan khawatir, Pisang Plenet Khas Semarang Sejak 1960 milik Pak Tuko masih buka!

Wedang Ronde

Minuman jadul ini lebih populer dan mudah ditemukan pada malam hari di wilayah Jawa Tengah! Karena disajikan panas atau hangat, Wedang Ronde sangat cocok dinikmati pada saat udara dingin dan musim hujan. Kuah Wedang Ronde memiliki rasa yang sangat unik, perpaduan antara jahe, gula aren, dan pandan. Isiannya berupa kacang, kolang-kaling, potongan roti tawar serta bola-bola kenyal yang terbuat dari kombinasi tepung ketan dan tepung beras. Untuk harga jangan khawatir, tetap murah merakyat kok. Perlu diketahui, kalau tipe penjualnya beragam, ada yang memang menetap pada satu tempat, di Semarang, penjual Wedang Ronde berada di area depan Masjid Raya Baiturrahman, dan ada juga yang dijual secara keliling menggunakan gerobak sepeda.

Jadi, mau mencoba yang mana dulu nih?

Sama-sama legendaris, meski berbeda rasa ataupun jenis.

9 Likes

Wah, menu pisang plenet nampaknya menarik untuk dicoba kalau kapan-kapan berkesempatan pergi ke Semarang, @Hanafialkhoiri . Rasanya pasti manis-legit dengan sensasi sedikit rasa gosong.

Btw untuk ngeplenet pisangnya apakah digunakan alat khusus?

1 Like

@iorikun301 pasti menarik banget. Ajak yang lain juga ya kalau ke Pasar Semawis! Karena pisang plenet cocok dinikmati rame-rame.

Pakai alat khusus bentuknya pipih nyalis melingkar, setelah pisang dibakar kemudian ditekan pakai alat itu sampai pipih, bisa lihat penjualnya bikin langsung lho di lokasi.

Semoga liburanmu menyenangkan!

Wah makasih sudah berbagi @Hanafialkhoiri . Jadi inget terakhir kali ke Semarang sempat makan pisang plenet (tapi kayaknya bukan disini). Ini favorit papa saya :slightly_smiling_face:

1 Like

Senang sekali rasanya bisa berbagi informasi kuliner jadul ini. Waduh… jadi bikin nostalgia mas @iyudhi ya