Kita sudah berada di Era Milenial, nyaris semua aktivitas kehidupan manusia sudah didukung oleh peralatan modern dan digital, hal yang tidak bisa dihindari karena semua membutuhkan efisiensi dalam aktivitas kita sehari-hari.
Namun ternyata masih ada yang bisa tetap bertahan dengan kearifan lokal, berbaur dengan lingkungan dan alam sekitar, alam yang memberi kehidupan secara natural
Perkakas dapur yang merupakan karya nenek moyang kita masih menghiasi dapur untuk memasak secara alami dengan bahan bakar dari kayu bakar yang masih bisa kita temui secara gratis di alam dan daun-daunan sebagai bahan masakan yang tumbuh subur di sekitar rumah.
Bersyukur kita masih bisa merasakan dan melihat perkakas dapur ini masih dipakai di sebagian masyarakat Indonesia, sebagai bagian sejarah buat generasi mendatang.
A Beautiful collection and reminder of the golden era our elders lived. Indeed the elders were more educated themselves with time and they met their limited requirements by their own efforts and inventions to the limits of their needs, non was commercial like IN todays era. Loved
@PaDeSSo@Nyainurjanah Thank you for sharing this photos with traditional equipment. Something looks like ours, but many is unknown for me. Especially it was interesting to see the equipment for rice processing.
Our traditional equipment is also can be seen in museums mostly, though there are some village dwellers who still uses them. The progress makes our life easier, but less natural.
Kayu besar dan panjang itu namanya “Lesung” digunakan secara tradisional untuk menumbuk padi menjadi beras, biasanya di pedesaan setelah panen butiran padi di masukkan ke lesung ini lalu ditumbuk bersama-sama oleh para ibu-ibu sampai kulit padi terkelupas dan menjadi beras.