Selasa siang pukul 14.00 matahari masih menampakan kegagahan sinar teriknya yang membakar isi kepala. rasanya ingin berteduh di bawah kipas angin sambil bersantai ria. Ya, hari itu sepulang saya menonton film xxI di salah satu mall di cibinong bergegaslah saya pulang untuk beberapa tugas yang harus dikerjakan. Tak sampai beberapa menit saya keluar dari gedung mall itu perhatian saya tertuju pada sesosok orang tua yang sedang duduk sambil mendekap beberapa lembar koran menatap pilu ke arah seliwiran kendaraan jalan raya. Ya, saya sedikit penasaran dan rasa kemanusiaan saya mencoba mendekati sosok tua yang sedang termenung renyuh. Alhamdulillah saya bisa berbincang dengan si bapak walau pembicaraan kami kurang sinkron karena lemah dan pelan bergetar nya si bapak ketika berbicara. Ya, namanya pak syahril. Sehari-harinya ia berjualan koran dan sering berada di depan mal terbesar di kota cibinong dekat pusat pemerintahan kabupaten bogor. Saya pun memutuskan membeli sebuah harian olahraga yang menjadi langganan membaca saya sewaktu zaman SMA dulu. Rasa nostalgia membaca koran yang jika dulu harus menabung berapa hari untuk membelinya kini bahkan saya hampir melupakannya. Ya, perkembangan zaman memang sudah semakin maju sekarang orang dengan mudah mendapatkan berita baik itu di media sosial, website, atau halaman2 media elektronik lainnya. Namun kecanggihan teknologi tak selalu berdampak baik. Pak syahril ini lah salah satu korban nya. Dimana sekarang orang sudah banyak berpaling dari media cetak ke media online. Dengan penghasilan yang mungkin tidak seberapa pak syahril masih berdiri tegak walau rapuh dengan sisa kekuatannya untuk terus menjajakan koran. Kepada kawan yang kebetulan lewat di depan mall ccm cibinong mampirlah sejenak. Beli lah dagangan beliau. Pak syahril selalu menjajakan korannya di dekat samping pos polisi di depan mall. Mungkin banyak di luar sana pak syahril yang lain yang tak kuasa tergerus perkembangan zaman. Kita anggap saja mungkin pak syahril ingin agar masyarakat indonesia lebih gemar membaca lagi, baik koran, buku dan lainnya. Jadi ayo kita biasakan membaca menjadi hal yang wajib dan kita selamatkan nasib orang-orang seperti pak syahril. Kita boleh mengikuti arus zaman namun jangan lupakan nasib orang-orang seperti pak syahril. Jadi ayo mulai membaca ! Make indonesia read again.
6 Likes
Keren @Allwiansah_26 .
cerita dan fotonya mengharukan.
Terima kasih atas cerita yang menginspirasi ini.
3 Likes
Terimakasih pak @BudiFXW Sama-sama
1 Like