Salah satu masalah yang selalu menjadi topik bahasan disaat libur panjang yang diangkat dalam media sosial adalah banyaknya pengguna Google Maps yang nyasar atau masuk ke jalan sempit yang sulit dikendarai oleh mobil.
Salah satu kasus adalah ketika istri saya membagikan lokasinya kepada seorang kerabat yang belum pernah mengunjungi lokasi tersebut.
Google Maps mengarahkan jalan sempit melalui rute yang jarang digunakan oleh mobil melainkan oleh pengguna sepeda motor atau ojeg on line.
Betul Pak, saya juga tinggal di Ciawi, kadang kalau ingin ke kota Bogor diarahkan ke jalan sempit yang tidak familiar, misal gang kecil/jalan samping tol.
Nah kalau pake motor memang banyak ojol yang sering pake rute itu sehingga algoritmanya anggep itu rute yang baik, tetapi kalau pake mobil pastikan modanya memang moda mobil, hasilnya tentu lain.
Apalagi rute ke Ciawi sejak dari Katulampa banyak banget jalan tikusnya yang udah di aspal maupun di beton, banyak juga para goweser yang pake jalur itu.
When Google Maps leads me astray it is always because the selected transportion means were wrong. I use both car driving, walking, bicycle, and public transportation.
So it is my own fault because as I forget to check.
Halo, pak @BudiFXW . Pertanyaan yang bagus. Kalau aku sendiri agak malas menggunakan rute tercepat yang diarahkan google maps karena aku sendiri pernah menggunakan rute yang banyak menggunakan jalan besar, umum dilewati dan lebih aku tahu itu justru ternyata malah lebih cepat. Selain itu karena aku lebih banyak berkendara sendiri dengan sepeda motor dan tidak pernah menaruh smartphone di atas speedometer, aku membuka maps nya saat belum tahu jalan dan baru membukanya
Pernah pak @BudiFXW , saya meskipun menggunakan motor dan karena motor saya bodynya cukup besar ada beberapa rute yg sulit dijangkau atau gang sempit menyesatkan yang dengan motor sport yang saya sebagai rider-nya terbiasa dengan jalan mulus sulit untuk melewatinya.
Nah itu pengalaman menarik juga tuh, @Nyainurjanah .
Suka dukanya pake motor gede.
Dukanya jarak stang dari ujung kiri ke ujung kanan lebar, jadi pernah punya pengalaman di depan saya motor sport, jalan macet total, masuk kejalan penduduk, motr sport di depan mentok stang, dia mundur, saya pake Honda Vario masih bisa masuk.
Tetapi soal kelincahan sih belum ada yang ngalahin Vespa super 150 cc, dia bisa lincah meliuk di gang sempit dan stang ngga terlalu lebar.
Imho, Pak @BudiFXW , karena kesalahan pengguna dalam memilih pilihan moda transportasi yang digunakan adalah satu kemungkinan, tapi karena sistem saraf buatan dari kecerdasan buatan yang digunakan Google yang salah mengkalkulasi dan membuat rekomendasi adalah juga satu kemungkinan.
Saya beberapa kali pernah mengamati ste-by-step preview rekomendasi rute yang diberikan Google untuk rute yang saya pilih di kota tempat tinggal saya. Dan beberapa kali itu pula saya mendapati bahwa dari peta nampak rutenya baik-baik saja, tapi sebagai orang lokal saya tahu bahwa rekomendasi rute yang itu akan membuat pengguna stuck di salah satu ruas jalan atau malah ditilang pulici.
Pun beberapa kali menonton video reviewer otomotif di Youtube bagaimana orang sekaliber mereka bisa disasarkan di jalan-jalan perumahan.
Tidak usah mentah-mentah menggunakan rekomendasi rute dari Google Maps, menurut saya. Taburkan juga sedikit garam di atasnya.
Terima kasih sudah berbagi @BudiFXW - Ini masalahnya seperti nya kerasa banget kalau bepergian di Indonesia ya? Saya disini nggak ada pilihan untuk jalur motor. Tapi kadang sebaliknya juga, kalau pakai jalur mobil malah dikasih jalan besar terus yang macet, jadi ngga nyampe-nyampe, padahal sebenernya bisa juga lewat jalan kecil. Pernah saya muter-muter ngga keruan gara-gara ngikutin Maps, akhirnya pakai feeling saja
Banyak faktor yang menyebabkan seseorang nyasar ketika pakai Google Maps. Salah satunya adalah titik lokasi yang tidak sesuai, bahkan “terpental” jauh dari lokasi yang sebenarnya
Ini yang seringkali membuat saya “gemas” karena saya pernah beberapa kali mengalami, apalagi ketika destinasi tujuan untuk keperluan yang mendesak. Saya juga prihatin dengan para kurir pengantar barang dan ojek online ketika mengalami hal ini.
Maka dari itu, kontribusi dari teman-teman Local Guides untuk memperbaiki titik lokasi dari suatu tempat, memperbaharui streetview sangatlah penting di sini
Semoga teman-teman terus berkontribusi yang terbaik ya.
seperti yang sudah pernah kita discuss pada event lalu di ILG Fest 2020. Sejauh ini belum ada pengalaman nyasar dengan menggunankan GMaps. Karena masih mengandalkan moda Transportasi Online . Apa karena tinggal di Jakarta ya? Kebayang nyasarnya ke Ancol ,langsung liburan dah. Thanks for the article pak.