Jadi begini, beberapa waktu lalu aku ikut satu kegiatan regular dari satu komunitas yang memperhatikan sejarah di kota Bandung, Komunitas Aleut! setelah beberapa lama “istirahat” dari kegiatan momotoran. aku salah satu anggota di komunitas itu. Aleut punya kegiatan regular tiap minggu, Momotoran dan Ngaleut serta kegiatan lainnya. kedua kegiatan ini intinya susur sejarah, napak tilas jejak bersejarah yang ada di Bandung bahkan sejarah Indonesia. Teman-teman yang ikut perjalanan kali ini cukup banyak. Total ada 10 motor.
Hari Minggu, 27 Juli 2019 kegiatan momotoran diadakan. Arjasari adalah lokasi tujuan kami. Arjasari itu sendiri adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia. Lokasi ini berkaitan erat dengan salah satu pekebun teh di Priangan, Rudolph Albert Kerkhoven, ayah dari Rudolph Eduard Kerkhoven, pemilik perkebunan Gambung. Sekilas tentang Arjasari, jadi Arjasari ini dulu adalah perkebunan yang dibangun oleh RA Kerkhoven tahun 1869 lalu tumbuh menjadi salah satu perkebunan besar yang produksinya bisa sampai ke Eropa. Arjasari juga ini lah yang menginspirasi Rudolp Eduard Kerkhoven untuk bekerja dan membuka perkebunan sendiri di Gambung sana. Dan hari Minggu kami semua pergi ke sana melihat untuk seperti apakah Arjasari yang kisahnya ditulis dalam sejarah perkebunan Nusantara.
Oh, ya, Arjasari bukan salah satu tempat yang kami kunjungi. Kami mampir juga ke situs-situs Dipati ukur yang tersebar di daerah Banjaran, Kabupaten Bandung. foto-foto di bawah ini adalah temmpat-tempat yang kami kunjungi.
Berdasarkan informasi yang aku dapat dari salah satu teman yang menguasai sejarah perkebunan teh di Priangan, rumah ini diduga pernah ditinggali oleh administratur Arjasari. sayangnya rumah ini sudah banyak mengalami banyak renovasi sampai menghilangkan bentuk asli dari rumah ini. Kalau diteliti lagi rumah ini malah jadi terlihat seperti rumah adat Jawa. Sekali.
Dan ini adalah beberapa foto situs yang kami kunjungi setelah dari Astana Luhur
Untuk mencapai ke makam-makam di Gunung anday ini kita perlu menaiki anak tangga yang cukup banyak dan melelahkan saat menitinya.
Ada situs lain yang kami kunjungi hari itu namun sayangnya tidak dokumentasinya tidak lengkap mungkin di kesempatan lain akan ada perjalanan ke tempat yang sama lagi yang akan melengkapi cerita dari perajalan ini. Oh, ya, cerita perjalanan seperti ini dimuat di website Komunitas Aleut!. Cerita perjalananku juga saat momotoran ke tempat-tempat lain. Sila dikunjungi saja websitenya. Oh, ya, Komunitas Aleut juga aktif di Instagram . Bisa dilihat di akun Komunitas Aleut. Semua informasi mengenai kegiatan dan hal-hal lain diunggah di sana.