Molen Molen Dermolen

Mas, Mbak, jika kalian kebetulan sedang singgah di kota kami, Malang, Jawa Timur, kalian tentu akan mudah menjumpai penganan ini dijual di rombong-rombong gorengan kecil pinggir jalan: Pisang molen.

Ya, penganan ini begitu populer di kota kami. Barangkali karena harganya yang tidak terlampau mahal. Satu buah pisang molen ukuran sedang, seperti yang kami tunjukkan di sini, umumnya dibandrol dengan harga seribu rupiah. Tidak mahal, bukan?

Pun rasanya. Ah, ketika digigit rasa pisangnya terasa sekali! Asli rasa pisang yang manis sedikit asam, yang lembut dan sedikit keras (karena yang digunakan biasanya adalah jenis pisang masak, pisang nangka dan sejenisnya. Atau sebut saja: plantain. Plantanos.). Dan tekstur kulit pastri yang tebal dan kurispi memperkaya pengalaman kita dalam menyantap hidangan pisang yang sebetulnya cuma digoreng. Tapi beneran, ini memang seenak itu, Mas, Mbak, enggak ngerti lagi pengen nangys.

Hal lain yang nampaknya membuat pisang molen ini populer adalah ia hampir selalu dijajakan dalam keadaan hangat baru diangkat dari penggorengan. Bakul-bakul pisang molen itu biasanya dari rumah cuma membawa bersisir-sisir pisang segar dan berlipat-lipat adonan pastri. Baru setelah sampai di “medan laga” pisang molennya diolah dan digoreng. Srengg!!

“Tumbas molen e sejinah, Lek!”

“Yoh. Entenono sek, Le!?”

Tak ada yang tahu persis kapan sebetulnya pisang molen ini mulai masuk ke kota kami. Pun siapa bakul gorengan yang mengkreasikannya. Pisang yang dililit adonan pastri dan digoreng.

Namun sependek ingatan kami, pisang molen ini pertama kali kami cicipi di medio '90-an. Entah di tahun itu pisang molen baru mulai populer, atau memang keluarga kami saja yang terlalu bersahaja untuk tahu jenis penganan ini. Tapi yang jelas sejak saat itu pisang molen menjadi salah satu kudapan favorit kami. Salah duanya indomie. Sori, no debat!

Barangkali ada yang bertanya apa bedanya pisang molen ini dengan pisang bolen yang populer di mBandung itu? Cuma beda satu huruf, “M” dan “B,” jangan-jangan ini cuma typo? Salah ketik. Keprucut driji.

Mas, Mbak, yang khas dari pisang molen ini, yang membuat pisang molen pisang molen, adalah caranya membungkus pisang segar dengan adonan pastrinya. Pisang molen pisangnya dililit dengan adonan pastri, sedang kalau pisang bolen pisangnya dibungkus seperti bola. Molen. Bolen. Mill. Ball.

Perhatikan kata ini: molen. Di kota kami ada sebuah wahana permainan yang amat populer di tiap gelaran pasar malam (dan pasar pagi di akhir pekan). Kami menyebutnya “dermulen.” Alias komidi putar. Carousel. Tahu, kan, asal kata dermulen ini dari mana? Betul sekali: draaimolen. Sebuah kata yang diserap dari bahasa Belanda.

Wahana dermulen ini (maaf, lidah kami terlalu Jawa untuk bisa menyebut draaimolen) dijalankan dengan cara diputar-putar dalam kecepatan tertentu menggunakan “motor” bertenaga nasi pecel. Alias: Anda naik, lalu si mas-mas pasar malam mulai berlari sembari memutar dermulen yang Anda naiki. Kecepatannya naik-turun bergantung si mas-masnya sudah capek atau belum. Encho, Lek!

Nah, Mas, Mbak, karena agaknya cara si bakul pisang molen melilit pisangnya ini mirip dengan cara mas-mas pasar malam yang berlari memutar dermulen, sama-sama muter-muter, maka dari sinilah nama pisang molen itu diambil. Pisang segar utuh dililit adonan pastri, bukan cuma ditutup apalagi digoreng dibalur adonan tepung. Karena itu namanya pisang goreng. Bek e…

17 Likes

kesukaan aku ini mas @iorikun301

1 Like

Kak @iorikun301 kalau suka olahan pisang, ini saya bagikan resep bolu kukus pisang anti seret dan anti rempong :smile:

Bolu kukus pisang

Bahan 1: 2 butir telur, 100 gr gula pasir, 1/2 sdt vanili bubuk. Aduk rata.

Bahan 2: 120 gr tepung terigu segitiga biru dan 1 sdt soda kue. Aduk rata.

Campur bahan 1 dan 2, kemudian masukkan 4 bh pisang raja/ambon yang sudah dihaluskan, 1/2 sdt garam, dan 6 sdm minyak sayur. Aduk rata.

Tuang ke dalam loyang yang telah diolesi margarin (aku pakai loyang diameter 20 cm). Hias bagian atas dengan potongan-potongan tipis pisang

Kukus selama 30 menit. Enak banget jadinya!

Selamat mencoba!

1 Like

Wah kalo Pak @Wisnusetiono , sih, apa aja suka, kayaknya. Sama kayak saya. Hahaa… :sweat_smile: :sweat_smile:

Waduuuhh… itu roti pisangnya cakep banget, dooonngg…, Kak @Lusianaa

Apalagi hiasan potongan pisang di atasnya itu. Manis banget! Telaten naruhnya. Hahaa… :sweat_smile: :sweat_smile:

Dan ini resepnya emang gampang banget. Bahan sama cara bikinnya ya tinggal gitu-gitu doang. Tapi kalo salah pilih pisang, alamat bubar jalan!? Hahaa…

Makasih resepnya, Kak @Lusianaa . Aku simpen dulu. Next time baru bikin. Cocok buat ngeteh…

Dan gulanya aku bakal pake 75gr aja, kayaknya. Kurang suka manis… :yum: :yum:

1 Like

Saya juga suka molen! Btw, saya enjoy banget nih baca cerita masnya. Bagus tenan. Berasa lagi baca chapter novel, wkwkwk.

Thanks udah sharing ya…

1 Like