Local Buisnes yang kuat yang bertahan

Hai lokal penuntun dimanapun kamu berada, semoga sehat selalu ya.

Selama beberapa tahun terakhir ini saya merasakan pasang surut dalam gairah berkontribusi dalam Google maps. Masih segar dalam ingatan ketika tahun 2020 lalu ketika pandemic virus corona mewabah banyak buisnes yang di paksa tutup tidak boleh berjualan terbuka yang menyebabkan kerumunan orang. Nah UMKM atau bisnis kecil secara alami banyak yang bangkrut karena bisnis umkm modal tidak banyak dan metode penjualannya keliling dari satu ke rumah lain atau dari kerumunan satu ke kerumunan yang lain. Selain itu bisnis jualan keliling juga cukup sulit di terapkan secara online karena bisnis tersebut relatif spontan, konsumen membeli bukan karena kebutuhan khusus tapi karena aji mumpung di datangi pedagang.

Nah sekarang ketika pandemik telah berakhir bisnis UMKM sudah mulai bangkit kembali namun tak sedikit juga yang tutup selamanya. Para pebisnis kecil ini banyak yang kehabisan modal dan beralih profesi sebagai pegawai atau atau alih profesi pekerjaan tanpa modal atau jadi buruh migran maupun pegawai pabrik.

Photo yang saya ambil adalah potret UMKM yang banyak saya temukan. Dengan membawa dagangan yang biasa berupa makanan ringan mereka menggelar jualan begitu saja di halaman sebuah gedung. Memanfaatkan kerumunan pegawai yang sedang berangkat kerja atau beristirahat. Aktivitas ini biasanya sekitar satu jam.

Potret umkm seperti ini memang tidak akan ada di google maps, mereka tidak punya tempat jualan tetap karena pindah pindah tempat layaknya pedagang asongan. Namun eksistensi mereka sepertinya tidak akan pernah tergantikan.

11 Likes

Wow it’s nice @NyaiNurjanah
More power to local business :+1:t2:

2 Likes

Hi @NyaiNurjanah !
Thank you for sharing that with us! Here in Argentina we also have salespersons selling in the streets, but as that method of selling is not allowed by the law, from time to time the police make them to go to other places.
The main issue for what I know is that the shops near the places were those salespersons are selling start to see hoy their sells drop and as they are paying taxes and the other ones no, it became a problem.
How can that problem is solved in Indonesia?
A big hug from Buenos Aires!
Ceci