Jelajah Kawasan Cagar Budaya Sriwedari bersama #SoloWalkingTour

Pada hari Sabtu, 7 September 2019 ini saya berkesempatan untuk menjelajah kawasan cagar budaya Sriwedari yang terletak di jalan protokol Surakarta yaitu Jalan Slamet Riyadi atau pada zaman dahulu disebut dengan Poerwosarie Weg. Pada era sebelum kemerdekaan kawasan ini dikelola oleh Keraton Kasunanan Surakarta yang mana berkembang pesat pada era Sinuwun Pakubuwono X. Kawasan seluas kurang lebih 13 hektar ini ini terdiri atas beberapa objek menarik dan bersejarah untuk dikunjungi antara lain Museum Radya Pustaka, Kolam Segaran Sriwedari, Taman Sriwedari, Stadion R. Maladi, dan saat ini sedang dalam proses pembangunan Masjid Agung Kota Surakarta. Sayangnya akibat sengketa antara ahli waris Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV dengan pemerintah Kota Surakarta, saat ini kondisinya terbengkalai di beberapa tempat terutama Kolam Segaran.

  1. Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia yang dibangun pada tahun 1890 oleh Kanjeng Raden Adipati Sasradiningrat IV yang bertujuan sebagai gedung arsip bagi dokumen yang dikeluarkan maupun diterima oleh Keraton Kasunanan Surakarta. Selain untuk menyimpan arsip, gedung museum Radya Pustaka ini pada zaman dahulu digunakan sebagai kantor Kepatihan. Pada saat ini, museum Radya Pustaka menyimpan berbagai koleksi benda purbakala seperti arca, dokumen, watu lumpang, dan lain sebagainya. Salah satu koleksi yang paling menarik adalah arca Dewa Siwa yang menaiki Nandini tetapi Nandini tersebut berbentuk manusia dan arca tersebut hanya ada dua di dunia salah satunya di Museum Radya Pustaka dan di Kamboja. Karena langka itulah arca ini sangat diincar oleh oleh kolektor yang mana pernah dduplikasi dan dijual oleh oknum museum pada tahun 2008 dan sampai sekarang kondisinya masih simpang siur. Bangunan memiliki arsitektur Jawa modern dengan asimilasi bangunan Eropa yang ditandai dengan pilar-pilar yang besar namun memiliki tritisan yang berfungsi untuk mencegah air agar tidak masuk ke dalam. Di bagian kanopi depan terdapat ukiran kepala Bathara Kala yang merupakan penguasa waktu. Bathara Kala sebagai penguasa waktu ditempatkan di kanopi dengan harapan bangunan ini dapat bertahan dari perubahan zaman dan dari waktu ke waktu. Bangunan museum Radya Pustaka disebut juga sebagai Loji kadipolo.

  1. Kolam Segaran Sriwedari

Segaran berasal dari kata segoro yang berarti lautan sehingga dapat diartikan sebagai kolam yang menyerupai lautan. Kolam Segaran dibangun pada masa Pakubuwono X. Di tengah kolam Segaran ini terdapat gumuk atau punthuk yang merupakan sebuah daratan atau pulau yang mana di atasnya terdapat bangunan yang disebut kupel. Berdasarkan foto yang diambil tahun 1920an dan 1940an, kolam Segaran ini memiliki suasana yang sangat syahdu. Sebuah kolam dengan air yang bersih tidak ada sampah dan dikelilingi oleh patung-patung namun sayangnya nya di tahun 1980-an beralih fungsi menjadi restoran dan renovasi nya cukup serampangan sehingga patung-patung maupun bekas penyangga patung yang ada di kolam telah hilang terkena backhoe. Selain itu, di salah satu sisi terdapat sebuah goa yang bernama Gowa Swara yang mana goa ini berfungsi untuk menyimpan gamelan yang akan digunakan untuk perayaan perayaan tertentu di era Pakubuwono X. Akan tetapi karena sedimentasi yang cukup parah, akhirnya goa ini hilang dan alat musiknya telah dipindahkan ke tempat lain. Kondisi kolam Segaran tersebut saat ini sangat memprihatinkan karena tidak terawat akibat konflik lahan di sini Selain itu, diperparah dengan adanya sedimentasi pada inlet Segaran sehingga air tidak dapat masuk ke kolam Segaran untuk mengisi Segaran tersebut.

  1. Taman Sriwedari

Taman Sriwedari pada abad ke-19 disebut sebagai tanah Talawangi yang mana tanah tersebut terkenal angker di kalangan abdi dalem dan masyarakat Surakarta pada umumnya. Akhirnya, pada akhir abad ke-19 lahan ini dibersihkan dan menjadi Kebon Rojo (Kebun Raja) yang dibuka pada tahun 1901. Kebonrojo ini pada zaman dahulu menyimpan berbagai macam jenis flora dan fauna hasil buruan para kerabat keraton di sekitar Surakarta yang masih berupa hutan dan rawa-rawa. Namun pada tahun 1983 flora dan fauna tersebut dipindahkan ke Taman Satwa Taru Jurug di wilayah Kentingan sampai sekarang dan Taman Sriwedari difungsikan sebagai taman hiburan rakyat Sriwedari namun pada saat ini kembali dialihfungsikan menjadi Masjid Raya Kota Surakarta yang sedang dalam proses pembangunan. Selain itu terdapat juga gedung wayang orang yang mulai berpentas sejak awal abad ke-20 sampai sekarang yang menampilkan berbagai macam lakon pewayangan Jawa. Meskipun sekarang dalam proses renovasi pementasan wayang orang masih tetap dijalankan.

  1. Kawasan Stadion R. Maladi

Stadion Sriwedari atau Stadion R. Maladi dibangun pada tahun 1933 atas prakarsa Raden Mas Tumenggung Wongsonegoro sebagai bentuk keprihatinan lapangan-lapangan yang sudah ada hanya digunakan oleh orang-orang keturunan Belanda sehingga inlander atau pribumi jarang mendapatkan kesempatan untuk bermain. Pada saat pembangunannya melibatkan arsitek Mr Zelynan dan Raden Ngabehi Tjondrodiprojo dengan biaya sekitar 30.000 golden. Nama R. Maladi sendiri mengambil nama Ketua PSSI yang berasal dari kota Solo, kemudian pada era orde baru dirubah namanya menjadi Stadion Sriwedari dan pada era reformasi dikembalikan lagi namanya menjadi Stadion R. Maladi. Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di tempat ini adalah sebagai tempat pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang pertama tanggal 9-12 September 1948 dan sehari berikutnya terjadilah chaos karena pemberontakan PKI dari Madiun. Selain itu pada tanggal 14 November 1949 menjadi saksi bisu penyerahan kekuasaan Surakarta dari Belanda yang diwakili langsung oleh Letnan Kolonel Slamet Riyadi dari pihak TNI dan Overste van Ohl dari pihak militer Belanda.

Sekian dan terima kasih semoga sedikit cerita saya tentang sejarah kawasan cagar budaya Sriwedari dapat bermanfaat bagi rekan-rekan pembaca dan menjadi inspirasi untuk datang berkunjung karena menyimpan banyak sejarah tentang kota Surakarta.

38 Likes

Postingan yang anda cari telah dihapus

2 Likes

Selamat datang @PrasetyoBWidagdo di forum local guides connect, forum komunikasi antar para local guides dunia.

Terima kasih, telah berbagi artikel luar biasa penting tentang Cagar Budaya Sriwedari. Namun ada sedikit saran untuk melengkapi artikel ini.

Alangkah lebih baik, foto disimpan setelah tiap bahasan, museum radya pusaka - foto - kolam segaran sriwedari foto dst.

Supaya tidak terlalu capek bacanya, mungkin setiap paparan ada baiknya dipenggal jadi beberapa paragraf. Terima Kasih

Salam Hormat

Dedi Sopandi Sofwan
PaDeSSo ~ Bandung

Admin Indonesia Local Guides

7 Likes

baik pak sudah saya sesuaikan di beberapa tempat, terimakasih atas masukannya yang sangat membangun :slight_smile:

6 Likes

Terimakasih pak @PrasetyoBWidagdo , tulisan yang sangat mrnarik.

Saya pribadi belum pernah berkunjung ke solo, tapi setelah membaca tulisan bapak ini setidaknya saya punya gambaran yang lebih detail trntang solo yang kaya akan sejarah

6 Likes

Terimakasih @Nyainurjanah berkenan mampir ke thread saya, ditunggu kedatangannya di Solo

6 Likes

@ pbudiw Trima kasih telah berbagi informasi…sehingga menambah pengetahuan saya. Salam Kontribusi .

4 Likes

Terimakasih bu @JuwarniPawuh sudah mampir di thread saya… Ditunggu kedatangannya di Solo the spirit of Java

7 Likes

@PrasetyoBWidagdo Terima kasih semoga saya bisa hadir di Solo… Salam Kontribusi

4 Likes

Halo @PrasetyoBWidagdo ,

Wah, jadi semakin banyak lokasi-lokasi di Indonesia yang ingin saya kunjungi sejak membaca banyak cerita dari Local Guides. Terima kasih sudah berbagi cerita!

Saya ingin menginformasikan bahwa saya telah mengeluarkan post kamu dari karantian spam kami, mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Filter spam kami bekerja selama 24/7 dan terkadang sangatlah sensitif. Untuk informasi lebih lanjut dapat kamu baca pada artikel - Why was my Connect post marked as spam?

Serta untuk menjaga kerapihan Connect, saya akan menggabungkan kedua post kamu ini untuk menghindari duplikasi konten. Kedepannya, jika kamu merasa post kamu tertedeksi sebagai spam, mohon tunggu respon dari para Google Moderator untuk membantu kamu mengenai hal ini.

2 Likes

Cerita yang menarik, Pak @PrasetyoBWidagdo . Tempat-tempat yang hanya pernah saya baca di novel-novel lama. Njurug, Sriwedari. Hmm… jadi pengen ke sana, kapan-kapan…

3 Likes

Thanks for your attention to my thread, actually I feel tired when I write that thread in 23.00 p.m, So I decide to repost for instant solution when my thread being marked as spam… Haha

3 Likes

Terimakasih sudah mampir di thread saya… Ditunggu kunjungannya di Kota Solo the Spirit of Java

4 Likes