Hari ini Sabtu (7/11/2020) di kota Malang, Jawa Timur. Hari Sabtu pertama di bulan November. Artinya hari ini waktunya Clean The Map #KontenRaMutu. Tema/listing (diduga) spam yang hendak coba dihapus dari aplikasi Google Maps kali ini adalah “listingan non-permanen.”
(Penafian: Untuk alasan keamanan kami tidak bisa membuka secara gamblang listingan dan kata kunci yang digunakan di dalam proyek Clean The Map #KontenRaMutu. Listingan dan kata-kata kunci yang digunakan dalam proyek ini hanya bersedia kami buka dalan pertemuan luring)
Menurut laman Bantuan Google Maps, terdapat beberapa jenis tempat yang tidak dapat ditambahkan di peta (Google Maps), yang di antaranya adalah listingan non-permanen. Dengan pengalaman dan pengetahuan lapangan yang dimiliki sebagai “anak kampung sini”/pemandu lokal, kami bisa menemukan dan menentukan kata-kata kunci spesifik dari listingan-listingan non-permanen ini yang mana kata-kata kunci ini amat boleh jadi berbeda antara satu daerah dengan daerah lain bahkan negara.
Berdasar penelusuran listingan non-permanen dengan menggunakan kata-kata kunci spesifik, kami berhasil menemukan cukup banyak tempat/listingan non-permanen di peta area kota Malang (dan sekitarnya). Listingan non-permanen semacam ini menurut hemat kami, tidak akan menambahkan nilai pada Google Maps. Sehingga kami menyarankan edit (dilaporkan sebagai spam) untuk menutup listingan non-permanen semacam ini. Dari sekian banyak listingan non-permanen yang telah kami laporkan/sarankan edit pada proyek Clean The Map #KontenRaMutu hari ini, semua sudah ditelaah oleh Google dan telah disetujui untuk ditutup.
Lalu apa sajakah hal menarik yang kami temukan dalam proyek Clean The Map #KontenRaMutu kali ini? Berbekal pengetahuan atas beragam kebiasaan “anak kampung sini,” kami bisa menemukan dan menentukan kata-kata kunci spesifik untuk menyasar listingan non-permanen yang kami indikasikan sebagai spam. Umumnya POI-POI (points of interest) yang kami duga sebagai konten spam ini minim rating, ulasan, maupun foto-video. Juga, ini menarik, mereka mencantumkan kategori tempat yang terkesan asal saja pada POI-POI tersebut. Yang penting, barangkali, POI-nya bisa segera tercantum di Google Maps. Kategori tempatnya dipilih asal saja (sependek pengetahuan kami Google tidak menyediakan deskripsi/batasan istilah untuk kategori-kategori tempat di Google Maps).
Timbul pertanyaan: Dengan adanya proyek rutin bulanan Clean The Map #KontenRaMutu semacam ini apakah peta kota kami menjadi terbebas dari konten-konten spam/data yang buruk? Jawabannya: Tentu saja tidak! Konten-konten spam, berdasar pengalaman kami melakukan proyek Clean The Map #KontenRaMutu selama ini, sayangnya ada sangat banyak di Google Maps dalam berbagai ragamnya. Entah untuk alasan apa konten-konten spam ini ada pun siapa pembuatnya. Tapi kami, Local Guides di kota Malang, Jawa Timur, percaya bahwa dengan rutin melakukan proyek Clean The Map lambat-laun aplikasi peta daring Google Maps ini akan bisa terbebas dari konten-konten spam maupun data yang buruk.
Lalu apakah peta di area kota kalian sudah terbebas dari konten-konten spam? Yuk, kita bersihkan bersama, yuk!? Local Guides Clean The Map #KontenRaMutu!