Setiap Daerah memiliki makanan atau camilan khas yang hanya dibuat pada acara tertentu.
pada gambar diatas, yang terlihat seperti ikan, dalam bahasa lokalnya dinamakan kue lawok, sejenis roti atau kue dengan tekstur lembut yang masyarakat sekitar membuatnya sebagai camilan khas hari raya.
Salah satu sebab kue ini hanya dibuat pada acara tertentu, karena proses pembuatan masih secara manual, ketika saya tanyakan pada salah seorang nenek yang masih melestarikan pembuatan manual kue tradisional ini, dia mengatakan bahwa ingin mempertahankan rasa asli, yaitu ada rasa khas yang dimiliki apabila semua proses pembuatannya dilakukan secara manual.
Takaran bahan untuk menghasilkan sekitar 15 buah kue lawok cetakan besar yaitu, Telur 30 butir, Gula 2kg, Tepung Terigu 2kg, dan tambahan Vanili bubuk sebagai pewangi.
Campurkan semua bahan dalam baskom kecil, supaya ketika mengaduk secara manual bahan tidak ada yang tumpah, proses inilah yang memakan waktu dan tenaga, karena pengadukan dilakukan dengan tangan lebih kurang selama 1 jam tanpa henti.
Setelah pengadukan selesai selama hampir satu jam, masukkan bahan yang telah selesai diaduk kedalam cetakan.
Kemudian tutup,dan jaga agar panas tetap terjaga, diantara pemanggangan, diatas maupun dibawah, yaitu dengan bara api dari kulit atau sabut kelapa kering.
Jangan lupa selalu periksa agar kue tidak gosong.
Kue siap untuk dikeluarkan dari cetakan.