BERKUNJUNG KE MUSEUM BATIK DANAR HADI SURAKARTA, SOLO
Sebelumnya, terima kasih buat Om @PaDeSSo sudah mengajak saya berbagi informasi seputar batik. Tema yang sangat menarik, karena hampir semua daerah di seluruh Tanah Air memiliki ragam batik tersendiri.
Pada pertengahan Februari 2018 lalu saya berkunjung ke Museum Batik Danar Hadi di Surakarta, Solo. Di museum ini pengunjung bisa melihat berbagai macam jenis dan motif batik dari seluruh penjuru Nusantara, mulai dari batik yang biasa dikenakan sehari-hari oleh kalangan masyarakat pada umumnya, batik khusus untuk upacara adat, pernikahan, maupun kematian, batik khusus untuk kalangan kerajaan/keraton, bangsawan, dan abdi dalem, hingga koleksi batik yang dimiliki oleh tokoh-tokoh penting, seperti presiden, menteri, bangsawan, pengusaha, dan sebagainya. Tidak hanya itu, terdapat pula berbagai jenis batik dari berbagai negara di Asia maupun Eropa.
Selain melihat koleksi batik, pengunjung juga dapat melihat berbagai macam peralatan dan bahan yang digunakan untuk membuat batik, seperti aneka pewarna alami dan pewarna sintetis, berbagai macam bahan untuk pelorot, aneka macam malam/lilin dan canting, dan sebagainya.
Ada pula koleksi gebyok/kusen adat dari beberapa daerah di Indonesia. Di dinding-dinding ruangan terdapat foto-foto keluarga para pengusaha batik dari generasi ke generasi, hingga penerusnya saat ini.
Selama berkeliling museum pengunjung ditemani oleh guide yang akan menjelaskan tentang semua koleksi-koleksi yang ada di museum batik ini. Kabarnya Museum Batik Danar Hadi ini merupakan museum batik pertama di Indonesia, bahkan di dunia. Selama berkeliling pengunjung tidak diperkenankan mengambil gambar demi menjaga kelestarian koleksi yang ada di dalamnya.
Dari penjelasan guide pengunjung bisa memahami perkembangan dan pergeseran motif dan jenis batik dari masa ke masa. Yang mana, untuk menyesuaikan tuntutan kebutuhan dan permintaan pasar, pelorotan batik dilakukan tidak sebanyak dahulu, agar prosesnya lebih cepat, kecuali untuk batik kelas tertentu pelorotan tetap dilakukan sesuai pakem. Jenis malam dan bahan lain yang digunakan juga menyesuaikan harga jual kain batik tersebut. Corak batik sekarang ini mengalami perkembangan, lebih beragam dan pilihan warnanya lebih cerah.
Museum ini mudah ditemukan di Jalan Brigjend Slamet Riyadi, Surakarta, Solo. Berderetan dengan Museum Radya Pustaka dan Taman Sriwedari. Untuk masuk ke museum ini pengunjung dikenakan tarif Rp.35.000,- untuk kalangan umum dan Rp.15.000,- untuk kalangan pelajar.
Demikian yang bisa saya ceritakan dari pengalaman mengunjungi museum batik.
Salam berbagi,
eLDeFirda