Sudah lama aku ingin berkunjung ke tempat ini, melengkapi kunjungan-kunjunganku ke air terjun-air terjun yang ada di Provinsi Bengkulu. Air terjun yang aku kunjungi ini memang belum begitu populer, lokasinya juga sangat jauh, berada di sebuah desa kecil di balik bukit-bukit yang masih banyak berhutan belantara.
Aku dan kawanku pada akhirnya harus bertanya kepada orang-orang yang kami temui di desa terakhir untuk menuju Air Terjun Cuup Pesuk, Desa Penembang, Kecamatan Merigi Kelindang, Bengkulu Tengah. Hal itu kami lakukan, karena ternyata penanda tempat di maps tidak tepat, bahkan sangat jauh melenceng dari lokasi yang sebenarnya. Lokasinya pun ternyata tidak begitu jauh dari jalan desa.
Lelah setelah melakukan perjalanan 2 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua di atas jalan yang tidak begitu bagus, belum lagi air terjun itu terlihat, tapi rasanya langsung tuntas terbayarkan saat mendengar deru air terjun yang jatuh dari ketinggian 20 meter itu.
Keindahan alam itu pun kemudian seperti semakin dilengkapi dengan datangnya beberapa bocah yang mandi dan bermain bola di sungai di bawah air terjun itu. Tak sadar bibir tersenyum melihat mereka mengeluarkan segala kepandaian di dalam air, teringat bagaimana saat kecil dulu, aku juga sering mandi sungai yang ada di dekat rumah. Bocah-bocah itu juga dengan ramah menawari kami untuk ikut mandi bersama.
Cuup berasal dari kata Curup, yang artinya air terjun, sedangkan Pesuk artinya lubang. Kata pesok adalah kata dalam bahasa Rejang, sebuah bahasa asli di Provinsi Bengkulu.